JAKARTA (ANTARA) – Sekretariat King Faisal Prize membuka nominasi penghargaan tahun 2025 dalam lima kategori: Islam, Studi Islam, Bahasa dan Sastra Arab, Kedokteran dan Sains.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal King Faisal Prize Dr. Abdul Aziz Alzebeil mengatakan penghargaan tersebut menandai puncak dari sejarah 47 tahun penghargaan tersebut dalam mengakui dan menghormati individu dan institusi penting yang karyanya telah memperkaya umat manusia.
Hadiah tahun 2025 akan diberikan dalam kategori berikut:
Studi Islam : “Studi Arkeologi di Jazirah Arab” Bahasa dan Sastra Arab : “Studi Identitas dalam Sastra Arab” Kedokteran : “Terapi Seluler” Sains : “Fisika” Penghargaan atas pengabdian kepada Islam merupakan penghargaan kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang karyanya Niat baik telah melakukan pelayanan yang luar biasa terhadap Islam, Muslim, dan umat manusia secara keseluruhan.
Nominasi hadiah ditutup pada 31 Maret 2024, dan akan diterima dari lembaga akademis dan ilmiah serta pusat penelitian.
Nominasi dapat dikirimkan ke [email protected] atau melalui situs nominasi di https://www.kingfaisalprize.org/nominations.
Rincian lebih lanjut tentang Hadiah Raja Faisal dan undang-undang yang mengaturnya dapat ditemukan di kingfaisalprize.org.
Sejak tahun 1979, Hadiah Raja Faisal telah diberikan kepada lebih dari 290 ilmuwan dan cendekiawan dari 45 negara, banyak di antaranya juga telah menerima penghargaan global bergengsi lainnya.
Penghargaan Pengabdian kepada Islam telah diberikan kepada dua orang Indonesia: Prof. Irwandi Jaswir pada tahun 2018 dan Dr. Mohammad Natsir pada tahun 1980.
Berita Terkait: Profesor Indonesia Menerima Penghargaan dari Raja Salman
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi