Juni 2021, 08
Dengan berita penyatuan dua perusahaan teknologi unicorn Indonesia, Gojek dan Tokopedia, yang memicu perdebatan di kalangan investor dan masyarakat luas, para peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia (LPEM UI) memperkirakan bahwa langkah tersebut dapat menguntungkan masyarakat Indonesia. ekonomi, di tingkat nasional dan daerah.
GoTo Group, yang entitasnya bernilai $ 40 miliar seperti dilansir Bloomberg, diperkirakan akan mengajukan penawaran umum perdana (IPO) akhir tahun ini. Sementara Tokopedia dan Gojek tetap menjadi merek yang terpisah, ekosistem konsumen dan mitra kedua perusahaan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian.
Sebelum penyatuan, LPEM UI mengevaluasi koeksistensi Tokopedia dan Gojek di tingkat kota dan kabupaten. Pencarian menggunakan bidirectional fixed effects (TWFE) dengan metode Group-Time.
Dari tahun 2010 hingga 2019, peneliti LPEM UI Prani Sastiono mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tingkat kemiskinan menurun secara signifikan di wilayah tempat Tokopedia dan Gojek berada. Fenomena tersebut terutama terlihat pada tingkat perwalian yang mengalami penurunan sebesar 0,3-0,4 basis poin (bps), dengan mempertimbangkan variabel kontrol seperti PDRB, tingkat pengangguran, dan variabel demografi.
Kehadiran Tokopedia dan Gojek juga meningkatkan pengusaha sebesar 2,3 persen, pengusaha online sebesar 0,22 basis poin, dan pengusaha pasar sebesar 0,03 basis poin.
“Tokopedia dan Gojek telah menurunkan hambatan masuk dalam memulai bisnis, mendorong lebih banyak orang untuk menjadi pengusaha,” katanya.
Barney juga mencatat bahwa dampak signifikan juga diamati pada tabungan rumah dan kepemilikan asuransi rumah, yang masing-masing naik 0,9 basis poin dan 3,45 basis poin. Fenomena ini terutama terlihat di kota-kota.
“Dampak makroekonomi, seperti PDB dan pengeluaran, rata-rata agak terbatas dan lebih terasa di kota, menunjukkan perlunya meningkatkan akses ke ekonomi digital agar manfaatnya dapat dinikmati dalam skala besar. Namun, penelitian menemukan bahwa dampak tersebut output meningkat dari waktu ke waktu.”
LPEM UI juga melakukan survei nasional dengan metode stratified random sampling dengan 936 responden untuk mengukur pengaruh konsorsium di masa depan. Peneliti Chaikal Nuryakin mengatakan, berdasarkan simulasi menggunakan data survei, konsorsium akan meningkatkan nilai di hampir semua lini bisnis GoTo.
Kombinasi Gojek dan Tokopedia dapat meningkatkan jumlah transaksi dan pengguna baru.
Menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas, simulasi menemukan bahwa akan ada 20,4 juta pengguna baru pengiriman di hari yang sama melalui Tokopedia, tambahan 1,3 juta transaksi dari pengguna Tokopedia yang ada, dan 2 juta transaksi lagi dari pengguna Gojek yang ada.
Peningkatan besar pengguna jasa kurir hari yang sama terutama disebabkan oleh minat yang besar dari pengguna jasa kurir biasa untuk beralih jika biaya layanan hari yang sama dapat dikurangi setelah penyatuan.
“Jumlah pengguna baru juga akan bertambah, dengan sekitar 3,9 juta pengguna baru Gojek, 9,1 juta pengguna baru Tokopedia, 15,2 juta pengguna e-wallet baru, dan 589.000 penjual baru di Tokopedia,” jelas Chekal.
Penelitian juga menemukan bahwa konsorsium dapat menciptakan nilai ekonomi 17-34 triliun rupee, menguntungkan sektor perdagangan, ICT dan industri makanan dan minuman, serta pendapatan rumah tangga.
Lebih lanjut Chikal mencatat, berdasarkan simulasi, PUIU dapat mencapai kontribusi pasca serikat pekerja sebesar 0,1 hingga 0,3 persen dari PDB nasional. Dengan mempertimbangkan kontribusi Tokopedia (1,1% – penelusuran LPEM UI 2019) dan Gojek (0,7% – Lembaga Penelitian Demografi Universitas Indonesia 2019), konsorsium tersebut dapat mencapai tambahan 1,9 hingga 2,1% dari PDB nasional, atau sekitar 300 triliun rupee.
Lebih lanjut, Rektor Universitas Katolik Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan dalam webinar bahwa dampak dinamis dari kontribusi Gojek dan Tokopedia terhadap perekonomian memiliki potensi besar untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Walaupun pandemi COVID-19 memberikan tantangan serius bagi perekonomian Indonesia. Ternyata industri berbasis IT telah menemukan momentum yang baik untuk pertumbuhan dan ekspansi guna membantu pemulihan perekonomian nasional. [GoTo Group] Hal ini juga dapat mendorong masyarakat untuk berperan aktif di sektor keuangan, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi dalam pendalaman keuangan.
Kiki Feriko, Wakil Presiden Riset Akademik dan LPEM UI, menekankan peran Gojek dan Tokopedia dalam membangun ketahanan keseluruhan dalam pemulihan ekonomi nasional, dengan mengatakan bahwa serikat pekerja dapat menguntungkan perdagangan dengan menurunkan biaya informasi, penelitian, dan logistik. Ia berharap asosiasi tersebut akan membuka peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia untuk memasuki pasar global melalui berbagai inovasi.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian