POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Genpi Perkuat Pamor Sektor Pariwisata: Uno

Genpi Perkuat Pamor Sektor Pariwisata: Uno

Status pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia terus meningkat tajam. Setelah dibuka kembali (setelah pandemi COVID-19), sekarang naik 12 peringkat di Tourism Index

Solo, Jawa Tengah (Antara) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Ono mengatakan, generasi Pezona (Genpi) Indonesia telah memperkuat status pariwisata Indonesia di mata dunia.

Demikian disampaikan Ono dalam Rapat Koordinasi Genpi Nasional III di Novotel Solo, Sabtu.

Ia mengatakan ekonomi kreatif Indonesia merupakan terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Thailand.

Berita Terkait: Jawa Timur: Ono Ingin Tarik Investor ke Kawasan Ekonomi Khusus Singarsari

“Ini berkat dukungan dari Genpi. Generasi Pesona Indonesia yang suka menyembuhkan, (memberi obat) untuk perasaan, serta pemulihan tetapi tidak ingin dompet mereka kosong, apalagi sakit kepala,” katanya.

Ia juga memuji pemerintah Surakarta yang telah menjadikan Solo sebagai tempat penyelenggaraan event internasional.

“Ini membutuhkan (partisipasi) dari setiap pemangku kepentingan, termasuk kepala daerah dari masyarakat,” katanya.

Pengembangan sektor pariwisata membutuhkan kerjasama yang luar biasa antara berbagai pemangku kepentingan. Dia menambahkan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan mampu menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.

Berita Terkait: Kementerian menargetkan 4,4 juta tenaga kerja baru di sektor pariwisata pada 2024

Dia kemudian mendesak Jinbe untuk berpartisipasi dalam menginformasikan publik tentang acara internasional, termasuk konser yang dipimpin oleh musisi asing, dan jenis persiapan yang diperlukan untuk berpartisipasi di dalamnya.

Misalnya, konser NCT 127 baru-baru ini harus dihentikan setelah puluhan penonton pingsan saat konser berlangsung karena kurangnya informasi tentang prosedur operasi standar penonton, kata Ono.

READ  Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh Financial Action Task Force ke-40

Ia menambahkan, “Sebenarnya konser NCT digelar secara profesional, dan lokasi konsernya juga luas. Namun karena ketidaktahuan para pengunjung, akibatnya konser tersebut harus dibubarkan.”

Berita Terkait: Kemenperin tampilkan produk halal di Indonesia pada KTT G20

Berita Terkait: Pengelolaan sampah di desa menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat