KUALA LUMPUR, Nov. 18 – Seekor bayi gajah sumatera mati hanya beberapa hari setelah pasukan keamanan Indonesia melepas setengah belalainya karena jebakan di Aceh.
Menurut Tennai, anak sapi betina itu berhasil diselamatkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi di Desa Aluwe Miraxa, Minggu.
Pemimpinnya, Agus Ariando, mengatakan belalai gajah itu terluka parah oleh pemburu liar dan dokter hewan terpaksa memotong setengah belalainya karena infeksi dianggap tidak dapat disembuhkan.
Dia mengatakan hewan itu telah dibedah pada hari Senin sebelum terinfeksi pada hari Selasa dan secara bertahap membaik setelah perawatan.
“Ketika dia diselamatkan, kopernya sudah busuk dan hampir putus, jadi kami membawanya ke pusat untuk intervensi medis.
“Kesehatannya membaik selama dua hari ini, tetapi infeksi menyebar karena dia telah terperangkap dalam waktu yang lama.”
Dia menambahkan bahwa otopsi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kematian anak sapi tersebut.
Pada bulan Juli, BKSDA menemukan gajah Sumatera berusia satu tahun yang dipenggal kepalanya di Aceh, di mana pihak berwenang menduga makhluk langka itu disembelih untuk diambil gadingnya menyusul tanda-tanda keracunan pada sistem pencernaannya.
Menurut data pemerintah Indonesia, sekitar 700 gajah Sumatera terancam punah di hutan pulau itu, yang telah menurun hingga 50 persen dalam tujuh tahun terakhir.
Spesies gajah Asia yang terancam punah dilindungi di bawah undang-undang perlindungan Indonesia, tetapi terus menghadapi ancaman besar seperti pembalakan liar, konflik manusia-satwa liar, dan perburuan, di mana pemburu membunuh hewan terutama untuk diambil gadingnya.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi