POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

G20 Percepat Tunjukkan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Bali: Resmi

G20 Percepat Tunjukkan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Bali: Resmi

Kami menciptakan kesadaran kolektif bahwa upaya mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah tetapi tanggung jawab bersama.

Bengli, Bali (Antara) – KTT G20 memberikan kesempatan untuk menunjukkan kesiapsiagaan Pemerintah Provinsi Bali, termasuk implementasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB), kata Wakil Gubernur Bali Jok Oka Artana Sugawati.

“Kegiatan ini patut dijadikan inspirasi untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa upaya yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan (KTT) G20 untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kapasitas mitigasi bencana di Bali,” katanya dalam sambutannya. Disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Bali I Kede Indra Deva Putra.

Pada peluncuran Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Kabupaten Bengli, Jumat, Wagub menyebut provinsi tersebut sangat rawan bencana.

Sebuah studi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi menemukan bahwa Bali memiliki potensi untuk hampir semua jenis bencana.

“Mengingat potensi ancaman bencana di Bali, penguatan regulasi mitigasi bencana, pengurangan risiko bencana berbasis kearifan lokal, kerjasama dan pemanfaatan teknologi menjadi pilar utama pengurangan risiko bencana di Bali,” kata Wapres. Gubernur menambahkan.

Karena itu, dia menekankan perlunya koordinasi semua pemangku kepentingan untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana di provinsi tersebut.

“Oleh karena itu, Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang diperingati setiap Oktober diharapkan dapat menyatukan semua pihak dalam upaya bersama untuk mengurangi risiko bencana,” ujarnya.

Selain itu, mengingat dampak bencana yang menghancurkan, investasi dalam kegiatan PRB harus dilakukan secara masif, berkelanjutan dan inklusif, kata Sukhawati.

“Kita ciptakan kesadaran bersama bahwa upaya mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah tapi tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, upaya pengurangan risiko bencana membutuhkan komitmen yang kuat dari semua (pihak),” tambahnya. .

Sementara itu, Deputi Bidang Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Fajar Setyawan mengatakan pengurangan risiko bencana harus menjadi tulang punggung mitigasi bencana.

READ  Gunung Merapi di Indonesia meletus di Jawa, menembakkan awan abu besar ke langit

“Pengurangan risiko bencana adalah tugas bersama dan komitmen kita bersama agar risiko dapat berkurang di tengah bencana,” tambahnya.

KTT G20 dijadwalkan digelar di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022.

Berita Terkait: Indonesia Membutuhkan Sistem Ketahanan Bencana Berbasis Regional: The Papenas
Berita Terkait: Mitigasi Bencana Bergeser ke Pengurangan Risiko: BNPB
Berita Terkait: BNPB menyadari pentingnya lokalisasi dalam pengurangan risiko bencana