POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Filipina akan mendapatkan rudal anti-kapal hipersonik dari India

MANILA, Filipina (AFP) – Menteri Pertahanan Filipina pada Jumat menandatangani kesepakatan 18,9 miliar peso ($378 juta) dengan India untuk sistem rudal anti-kapal pertama militer yang katanya akan digunakan untuk mempertahankan kedaulatan negara itu terutama di China Selatan yang disengketakan. Laut.

Menteri Pertahanan Delphine Lorenzana menandatangani kontrak dengan Direktur Jenderal Luar Angkasa BrahMos Atul Dinkar Rane dalam konferensi video dan pertemuan tatap muka yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan militer di Filipina dan India.

Terlepas dari kendala keuangan dan pandemi virus corona, Filipina telah mampu melanjutkan program puluhan tahun untuk memodernisasi militernya, salah satu wilayah yang paling kekurangan dana di Asia. Ia telah memperoleh kapal perang, pesawat terbang, dan senjata untuk menghadapi pemberontakan Islam dan komunis dan tindakan China yang semakin tegas di Laut China Selatan.

“Sebagai rudal jelajah supersonik tercepat di dunia, BrahMos akan memberikan pencegahan terhadap segala upaya untuk merusak kedaulatan dan hak berdaulat kami, terutama di Laut Filipina Barat,” kata Lorenzana, menggunakan nama Filipina untuk perairan yang disengketakan.

Daya tembak rudal, katanya, “akan memberikan kemampuan serangan balik di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.”


Lorenzana mengacu pada 200 mil laut (370 kilometer) laut di mana negara-negara pesisir diberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi dan mengambil manfaat dari ikan dan sumber daya laut lainnya di bawah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982. Beberapa perselisihan terjadi antara Cina Coast Guard, kapal penangkap ikan, dan kapal Filipina di perairan lepas pantai China Kepulauan Filipina.

READ  Pengungsi Rohingya menerima perawatan darurat setelah mendarat di kapal di Indonesia

Kementerian Pertahanan mengatakan sistem senjata terdiri dari tiga baterai rudal, peluncur darat bergerak, pelatihan operator, unit pemeliharaan dan dukungan logistik. Para pejabat militer Filipina mengatakan bahwa rudal-rudal itu dapat melakukan perjalanan hingga tiga kali kecepatan suara, membuat mereka sulit untuk dicegat, menambahkan bahwa rudal-rudal itu akan digunakan terutama oleh unit-unit pertahanan pantai Marinir Filipina.

Pejabat keamanan dari kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada Maret tahun lalu yang memungkinkan Filipina menjadi pembeli asing pertama dari rudal berteknologi tinggi yang dikembangkan oleh India dan Rusia.