POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ex-Taxman Jelaskan Mengapa Anak Bermasalah Punya SUV

Ex-Taxman Jelaskan Mengapa Anak Bermasalah Punya SUV

Jakarta. Mantan pejabat pajak dan tersangka korupsi Rafael Alun Trisamboto telah berusaha membela putranya yang bermasalah, yang sedang diselidiki publik karena menyerang remaja, dan telah memamerkan kendaraan mewah termasuk SUV Jeep Rubicon buatan Amerika di postingan media sosial.

Putranya, Mario Dandy Satrio, saat ini berada dalam tahanan polisi atas tuduhan penyerangan dengan kekerasan.

Berbicara dalam wawancara panjang dengan penyiar berita BTV yang ditayangkan pada Jumat malam, Rafael mengatakan dia membeli SUV itu untuk dirinya sendiri pada Agustus 2021 dan berakhir di tangan putranya hanya setelah menyerahkan mobil tersebut kepada kakak laki-lakinya untuk dijual.

“Saya membeli Rubicon itu untuk diri saya sendiri pada Agustus 2021. Itu adalah hari ulang tahun saya dan saya ingin membeli sendiri hadiah. Tapi saya segera menemukan bahwa saya tidak nyaman mengendarainya. Mobil itu membuat saya mual, ”kata Rafael kepada Fristian Griec dari BTV.

“Saya memberikan mobil itu kepada saudara laki-laki saya yang mengambil mobil itu pada Desember 2021.”

Rafael mengatakan saudaranya memiliki dealer mobil dan tahu bagaimana menghasilkan keuntungan dengan menjual Jeep Rubicon 2013.

“Kakak saya minta Dandy membawa mobil itu untuk mendapatkan calon pembeli karena anak saya bergaul dengan orang kaya,” kata Rafael.

Laporan media sebelumnya mengatakan SUV mewah itu didaftarkan di Jakarta atas nama seseorang di lorong sempit yang tidak dapat menampung mobil, memicu spekulasi bahwa Rafael mungkin telah menggunakan calon untuk menyembunyikan kepemilikannya.

Tetapi Rafael menolak untuk menyembunyikan kepemilikannya atas mobil tersebut, bersikeras bahwa dia membeli mobil bekas dan menjualnya kembali kepada saudaranya dalam beberapa bulan.

Mario, berusia awal 20-an, ditangkap awal bulan ini setelah sebuah video yang memperlihatkan dia menendang kepala korban yang tidak bergerak menjadi viral. Dalam beberapa minggu, ayahnya dinyatakan bersalah melakukan korupsi dalam kasus lain.

READ  Kepala BMKG: 500 pegawai akan mengejar gelar PhD pada tahun 2030

Rafael mengatakan kepada BTV bahwa kasus hukum putranya akan membuatnya kehilangan promosi, dengan mengatakan bahwa dia sedang dalam tahap akhir penunjukan sebagai kepala kantor pajak provinsi di Sumatera Utara ketika Mario ditahan.

Ia menerima surat pemecatan dari Kementerian Keuangan pada 14 Maret setelah 33 tahun menjadi wajib pajak.

“Semua yang saya bangun sekarang hancur berkeping-keping,” katanya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyitaan puluhan ribu tas mewah dari merek desainer papan atas, termasuk Hermes, dari rumah Rafael di kompleks perumahan kelas atas di Jakarta Selatan.

Komisi juga menyita uang tunai dalam mata uang asing senilai puluhan miliar rupee dari brankas yang terdaftar di Rafale.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Rafael mengakui bahwa dia tidak mengungkapkan sejumlah besar uang dalam pengajuan publik dan pengembalian pajaknya.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK sebelumnya mengungkapkan transaksi yang dilakukan Rafael, anggota keluarga dan afiliasinya mencapai Rp 500 miliar selama beberapa tahun terakhir.

Tag: Kata kunci: