Jakarta (Andara) – Gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang bagian timur laut Sumatera barat pada Jumat pagi, membuat sekitar 6.000 warga mengungsi, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sebagian besar pengungsi tersebar di 35 lokasi di Basman Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Basaman Barat mencatat evakuasi 5.000 warga di 35 lokasi di Kecamatan Talamaw, Basaman, dan Kinali.
Juga, seribu orang dikatakan telah digusur di distrik Basaman.
Namun, pusat gempa dilaporkan di bawah dasar Samudra Pasifik; tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Gempa berkekuatan 6,1 mengguncang wilayah itu pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 10 lainnya, menurut BNPB.
Gempa tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 10 lainnya di Pasha barat.
Sementara itu, 5 orang tewas dalam gempa dan 25 orang luka-luka di Pasaman. Juga, satu orang terluka dalam gempa Agama.
Gempa tersebut mengakibatkan 103 rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, dan 317 rumah rusak ringan.
Gempa tersebut merusak tiga sarana pendidikan, sebuah balai desa, Balai Pashaman Barat, sebuah tempat ibadah dan sebuah bank.
Pemerintah Pashaman Barat telah mengumumkan periode tanggap bencana gempa selama 14 hari dari 25 Februari hingga 10 Maret 2022.
Berita Terkait: Kementerian berencana untuk mendirikan ruang penyimpanan komunitas di W Pasaman yang dilanda gempa
Presiden BNPB Suhariando telah mengunjungi daerah-daerah yang dilanda gempa untuk memastikan ketersediaan sumber daya dan peralatan untuk penanggulangan bencana.
Dia mendesak agar posko-posko di kabupaten dan kota yang dilanda gempa berkoordinasi langsung dengan posko provinsi atau pusat kendali operasional BNPP.
“Pada masa penanganan darurat ini, prioritas utama 7×24 jam ke depan adalah melayani warga terdampak dan pencarian serta penyelamatan korban gempa,” ujarnya.
Berita Terkait: Menteri Rismaharini mengunjungi anak-anak korban gempa Pasaman Barat
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi