Jakarta (ANTARA) – Empat sektor utama infrastruktur digital, digital government, digital economy, dan digital citizen dapat mendorong percepatan transformasi digital, demikian catatan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Keempat sektor tersebut mampu mendukung Indonesia yang berpotensi mencatatkan pertumbuhan ekonomi internet terbesar dan tercepat di Asia Tenggara, menurut data Google, Temasek, dan Bain & Company pada tahun 2020.
“Melihat potensi digital tersebut, Menkominfo membuat Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 untuk mempercepat transformasi digital sesuai arahan pemerintah,” kata Kepala Badan Litbang Sumber Daya Manusia Kementerian, Hary Budiarto.
“Kami bertanggung jawab atas empat sektor infrastruktur digital, digital government, digital economy, dan digital citizen,” ujarnya.
Menurut Budiarto, masyarakat tidak akan berkembang jika akses ditutup.
“Kami berupaya agar talenta digital dari berbagai daerah dapat menangkap peluang tersebut. Peningkatan talenta digital harus terjadi di setiap daerah,” ujarnya.
“Makanya, kementerian sedang mengembangkan jaringan backbone, middle mile, dan last mile,” ujarnya.
Dalam jaringan backbone, kementerian telah membangun Palapa Ring sepanjang 12,229 km yang menghubungkan 57 kabupaten di Indonesia.
Untuk middle mile, kementerian akan meluncurkan Satelit Indonesia Raya atau SATRIA 1 dengan kapasitas 150 Gbps; Kapasitas 300-Gbps SATRIA 2; dan SATRIA 3, dengan kapasitas 500 Gbps, pada tahun 2023, khusus untuk akses internet cepat (Wi-Fi) di layanan publik.
Terakhir, pada Mile terakhir, kementerian akan memasang 7.904 Base Transceiver Station (BTS) di desa-desa di wilayah 3T (terluar, terpencil, dan tertinggal) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Di sektor pemerintahan digital, kementerian mendorong e-government dengan Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas dengan enam pilar pembangunan sebagai landasan untuk melaksanakan program pembangunan.
Keenam pilar tersebut terdiri dari smart governance, smart infrastruktur, smart economy, smart living, smart people, dan smart environment.
“Kita akan prioritaskan 50 kota atau kabupaten, 10 destinasi pariwisata, dan satu ibu kota baru,” kata Budiarto.
Berita Terkait: Tautkan dan cocokkan talenta digital untuk mendukung e-government
Berita Terkait: Menkeu menyoroti peningkatan literasi digital di pasar tradisional
Berita Terkait: Pemerintah desak industri hiburan beradaptasi dengan teknologi
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi