POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ekosistem Logistik Bawah Indonesia menyediakan dan memungkinkan layanan yang efisien

Ekosistem Logistik Bawah Indonesia menyediakan dan memungkinkan layanan yang efisien

Jakarta, 21 Maret (Xinhua): Indonesia kini memiliki Bottom Logistics Ecosystem (PLE) baru yang menyediakan lingkungan bisnis terbaik, termasuk izin untuk membuat negara lebih kompetitif dengan layanan yang efisien dan platform manajemen logistik terintegrasi.

PLE merupakan kolaborasi dan sinergi dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan swasta terkait untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih baik.

Pengelolaan logistik Indonesia selama ini kurang efisien dibandingkan dengan negara tetangga, sehingga PLE telah dirancang sebagai bagian dari National Logistics Ecological Organization (NLE), kata Luh Binsar, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Bond di bagian bawah Obligasi. Provinsi Kepulauan Riao, Kamis.

Dengan NLE memfasilitasi proses bisnis melalui penelitian terintegrasi dengan pengajuan tunggal layanan dan izin pelabuhan, pemerintah Indonesia bertujuan untuk mengurangi biaya logistik sebesar 17 persen dari PDB pada tahun 2024.

PLE merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk mentransformasi ekosistem logistik negara secara efisien sehingga mampu bersaing secara global.

“Biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 23,5 persen dari PDB, sementara biaya logistik Malaysia hanya 13 persen dari PDB,” kata menteri senior.

Dengan selisih sekitar 10 persen, investor pasti akan berpikir dua kali untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia, sehingga pemerintah terus berupaya menekan biaya logistik.

Menyusul peluncuran Ekosistem Logistik Bawah, Pontjeeten mengatakan delapan pelabuhan utama Indonesia harus masuk dalam Ekosistem Logistik Nasional.

Pelabuhan utama tersebut adalah pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, pelabuhan Padimban di Jawa Barat, pelabuhan Tanjung Imas di Jawa Tengah, pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur, pelabuhan Makassar di Sulawesi Selatan dan pelabuhan Belavan di Sumatera Utara.

Sementara itu, Menteri Keuangan Shri Mulyani Indirawati mengatakan penerapan Bottom Logistics Ecosystem merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian dari krisis epidemi COVID-19.

READ  Gunung berapi Marabi di Indonesia memuntahkan awan abu seminggu setelah meletus

“Jadi ini bagian dari upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” kata Menkeu dalam jumpa pers, Kamis, terkait pengenalan Ekosistem Logistik Bawah.

Meski memiliki potensi yang luar biasa di kawasan, PLE akan mampu mewujudkan pemulihan ekonomi ini karena akan meningkatkan daya saing, memberikan stabilitas bisnis, dan menarik investasi di bawah, kata Indirawati.

“Dalam setahun dengan aktivitas ekonomi yang sedang menurun, kita perlu meningkatkan ekspor dan impor agar pada saat ekonomi pulih, (Badam) akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik,” ujarnya.

Penerapan PLE merupakan langkah pasti dari amanat Job Creation Act, yaitu memperbaiki lingkungan usaha dan menciptakan lapangan kerja, yang merupakan bagian dari pengurangan regulasi yang tidak efisien sehingga komitmen mudah diwujudkan.

Di antara layanan yang dapat digunakan dalam PLE saat ini adalah penyebaran kapal dan truk, unit penyimpanan terapung, dan sistem gerbang otomatis. Selain proses pembayaran, PLE diharapkan tumbuh dan berkembang di masa depan dengan layanan baru seperti gudang dan depo.

Ia mencontohkan, kerja sama dengan PLE dilakukan di antara perusahaan-perusahaan terkait di Tanah Air dalam upaya penertiban penyelundupan di Selat Malaka, pesisir timur, dan dasar negeri.

Langkah tersebut sejalan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan semua kantor penegak hukum terkait di wilayah anti-perdagangan dan Strategi Anti-Korupsi Nasional karena mereka dekat dengan tetangganya.

Kementerian Perdagangan mendukung sistem logistik melalui Padam Logistics Ecosystem, yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam operasional bisnis dengan mengintegrasikan perizinan dan layanan logistik.

“Kementerian Perdagangan mendukung penerapan Bottom Logistics Ecosystem karena dapat menekan biaya dan waktu logistik melalui layanan terintegrasi,” kata Menteri Perdagangan Mohammed Ludfi ​​dalam keterangan resmi, Kamis. – Xinhua

READ  Bali 50 - Perubahan - Indonesia Expat