POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

DPR desak pemerintah segera tingkatkan alokasi BBM bersubsidi

DPR desak pemerintah segera tingkatkan alokasi BBM bersubsidi

Melihat dinamika pertumbuhan variabel saat ini, kami khawatir alokasi ini akan turun pada 2022.

JAKARTA (Antara) – Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera meningkatkan alokasi BBM bersubsidi karena alokasi yang tersedia saat ini terbatas.

“Melihat dinamika pertumbuhan variabel hari ini, kami khawatir alokasi ini bisa turun pada 2022,” kata Mukhtaruddin, anggota VII Komisi DPR, dalam pertemuan dengan Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu.

Menurut laporan PT Pertamina (Persero), hingga Juli 2022, pasokan bahan bakar bersubsidi jenis Pertalite mencapai 16,8 juta kiloliter atau setara 73,04 persen dari total alokasi 23 juta. kilo liter

Berita Terkait: DPR ambil langkah nyata untuk pembangunan berkelanjutan: Ketua

Sementara pasokan BBM bersubsidi jenis solar telah mencapai 9,9 juta kiloliter dari total alokasi 14,9 juta kiloliter.

Pada tahun 2022, pemerintah menetapkan subsidi sebesar Rp502,4 triliun untuk bahan bakar, bahan bakar gas cair (LPG) dan listrik.

Saat ini tinggal 6 juta kiloliter dari 23 juta kiloliter Bertalite yang tersisa untuk tahun 2022, dan alokasinya diproyeksikan berakhir pada Oktober 2022. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk meningkatkan alokasi BBM bersubsidi, baik Bertalite maupun Solar.

Menurut anggota DPR, DPR dan pemerintah sebelumnya telah menyepakati kenaikan kuota Bertalite sebesar lima juta kiloliter sehingga total menjadi 28 juta kiloliter. Disepakati untuk menambah total kuota tenaga surya menjadi 17 juta kiloliter.

Berita Terkait: DPR siap koordinasikan APBN dengan pemerintah: Pembicara

“Namun saat ini (total alokasi) masih 14,9 juta kiloliter untuk solar dan 23 juta kiloliter untuk Bertalite,” kata Mukhtaruddin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aribin Tasrif membenarkan bahwa kementeriannya telah mengusulkan tambahan alokasi BBM bersubsidi.

Dia mencatat, pemerintah sedang menghitung apakah program-program yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada semester kedua tahun ini sehingga alokasinya tidak melebihi pagu anggaran pemerintah.

Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan BBM masyarakat dan menghimbau kepada masyarakat yang bukan kelompok sasaran untuk tidak membeli BBM dengan harga bersubsidi yang tidak diberikan kepada mereka.

Berita Terkait: Mahfoud mengimbau agar berhati-hati saat membuat pernyataan publik

Berita Terkait: Persetujuan RUU Perlindungan Data Pribadi bulan September: DPR