Meskipun prospek pertumbuhan Tiongkok tetap penting bagi kinerja negara-negara berkembang, ada lebih banyak hal yang perlu diperhatikan di negara-negara berkembang selain Tiongkok. India dan india juga menawarkan peluang menarik, menurut kami.
Percepatan respons kebijakan Tiongkok akan meningkatkan perekonomian.
- Langkah-langkah perumahan yang diterapkan pada akhir Agustus, termasuk menurunkan tingkat uang muka hipotek dan melonggarkan definisi “pembeli rumah pertama kali”, telah memberikan dampak.
- Indikator perekonomian seperti aktivitas manufaktur dan inflasi tampaknya telah mencapai titik terendah.
- Kami memperkirakan dampak kebijakan akan lebih nyata pada data mendatang, dan yakin dukungan kebijakan terbaru dapat mendorong pertumbuhan PDB mendekati target resmi tahun ini.
Namun, pasar negara berkembang lebih banyak dibandingkan Tiongkok.
- Meskipun Tiongkok adalah komponen pasar terbesar dalam Indeks Pasar Berkembang MSCI, Tiongkok hanya menyumbang sekitar 30% dari indeks tersebut.
- 23 pasar lainnya yang membentuk 70% sisa indeks secara kolektif mengungguli MSCI Tiongkok.
- Indeks MSCI Emerging Markets Ex-China telah mengungguli Indeks MSCI China sebesar lebih dari 15% pada tahun ini dan sejauh ini sebesar 36% pada tahun 2021.
Prospek pertumbuhan struktural di India dan india memberikan peluang di pasar negara berkembang.
- India adalah negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia, dan kami memperkirakan India akan menyumbang seperlima pertumbuhan ekonomi global dalam tiga tahun ke depan.
- Dalam pandangan kami, perekonomian domestik Indonesia harus tetap kuat, didukung oleh surplus eksternal dan peningkatan investasi asing dalam negeri.
Tahukah kamu?
- Pada pertengahan Agustus, Tiongkok kembali berjanji untuk mencapai target pertumbuhan PDB tahun 2023 sebesar 5%. Berdasarkan perkiraan saat ini, kami memperkirakan pertumbuhan setahun penuh sekitar 4,8%.
- Populasi usia kerja di India yang tumbuh pesat diperkirakan akan mencapai 82,6 juta pada tahun 2030. Kami memperkirakan India akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada akhir dekade ini.
- Indonesia menyaksikan pemulihan investasi asing langsung, dengan arus masuk mencapai US$21,6 miliar selama empat kuartal terakhir, menjadikannya tujuan investasi asing terbesar kedua di Asia Tenggara.
Sudut pandang investasi
Saham-saham negara berkembang tetap menjadi yang paling disukai dalam strategi global kami. Di Asia, kami secara taktis lebih menyukai saham Tiongkok, India, dan Indonesia.
Kontributor Utama – Kathie Lee, Philip White, Hartmut Issel, Dillwyn Cournia Lemas, William Chu
Laporan asli – Dimana titik terang di emerging market?, 18 September 2023.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian