JAKARTA (Reuters) – Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Rabu bahwa defisit fiskal Indonesia untuk setahun penuh 2022 kemungkinan besar akan menjadi 2,49 persen dari produk domestik bruto, jauh lebih rendah daripada defisit pada tahun 2021 dan 2020.
Perkiraan defisit juga lebih rendah dari perkiraan terbaru otoritas tentang kesenjangan sekitar 3% dari PDB dan dibandingkan dengan target defisit 4,5% pada APBN-P 2022.
Defisit fiskal tahun lalu sebesar 4,6%, sedangkan defisit tahun 2020 sebesar 6,1%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah menjalankan defisit fiskal sebesar 1,22% dari PDB pada tahun yang berakhir pada 14 Desember, tetapi pengeluaran masih diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari terakhir tahun 2022 untuk beberapa subsidi bahan bakar dan infrastruktur. proyek. .
Indonesia sedang menikmati ledakan ekspor di tengah kenaikan harga komoditas global tahun ini, dan hal ini juga mendorong pungutan pajak.
Sri Mulyani mengatakan pemulihan ekonomi akibat pandemi dan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga menjadi penopang penerimaan pemerintah.
Presiden juga mengatakan bahwa dengan penurunan kasus COVID-19, Indonesia dapat mencabut semua pembatasan pergerakan yang tersisa terkait dengan pandemi tersebut pada akhir tahun.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian