POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Debat Kritis Mineral Kritis untuk Indonesia: Sphere

Debat Kritis Mineral Kritis untuk Indonesia: Sphere

(Diskusi) Mineral kritis terkait erat dengan upaya Indonesia mengembangkan ekosistem kendaraan listrik…

JAKARTA (ANTARA) – Perdebatan mineral kritis penting bagi Indonesia karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang dapat digunakan untuk baterai kendaraan listrik, kata Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Roseanne Perkasa Ruslani.

“Saya yakin Indonesia bisa menjadi mitra strategis Amerika Serikat dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu.

Undang-Undang Energi Amerika Serikat tahun 2020 menjelaskan mineral kritis sebagai mineral, elemen, bahan, atau zat yang telah ditetapkan sebagai penting oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat dan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), menurut informasi di situs web DOE . .

US Geological Survey mencatat cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton pada 2022 atau setara 22 persen dari total cadangan dunia.

Selain itu, Indonesia juga merupakan produsen nikel terbesar dengan produksi 1 juta metrik ton per tahun, melampaui produksi Filipina dan Rusia masing-masing sebesar 370.000 metrik ton dan 250.000 metrik ton per tahun.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa mineral kritis adalah masalah strategis bagi Indonesia karena pasokan material dapat terganggu karena kelangkaan geologis, gejolak geopolitik, dan ketidakstabilan lainnya.

“(Pembahasan) mineral penting ini erat kaitannya dengan upaya Indonesia mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, khususnya untuk menjadi pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat dan negara lain,” ujarnya.

Lanjutnya, mineral penting juga menjadi bahan dasar pengembangan industri pertahanan dan teknologi hijau.

Roslani mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Jomoang Kartasmita dalam pertemuan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, AS, pada 26-27 Mei 2023.

Dubes RI mengatakan, Menko Airlangga menekankan pentingnya mineral kritis sebagai bahan industri semikonduktor dan teknologi maju pada Pertemuan Tingkat Menteri IPEF dan setiap pertemuan bilateral dengan perwakilan Negara Anggota IPEF lainnya.

READ  Skema daur ulang Bali memberi keluarga garis hidup untuk pandemi

Duta Besar menyatakan bahwa negara-negara anggota IPEF mendukung upaya Indonesia untuk mengangkat mineral kritis sebagai salah satu isu pilar pertama forum yang membahas masalah perdagangan.

Selain perdagangan, pembahasan di IPEF juga terfokus pada rantai pasok (pilar dua), ekonomi bersih (pilar tiga), dan ekonomi adil (pilar empat).

IPEF, yang diluncurkan oleh Presiden AS Joe Biden di Tokyo, Jepang, pada Mei 2022, merupakan forum kerja sama 14 negara di kawasan Indo-Pasifik yang menyumbang lebih dari 40 persen ekonomi global dan 28 persen perdagangan barang global dan layanan.

Negara-negara tersebut adalah Australia, Brunei, Fiji, India, india, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Berita Terkait: Kadin, W Australia Sepakat Kerja Sama Mineral Signifikan
Berita terkait: Indonesia dan Korea Selatan menandatangani kesepakatan pengembangan mineral penting

Diterjemahkan oleh: Kilik Dewanto, Oyo Lehman
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2023