Magello Fenis (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Selasa, 6 September 2022
Jangan pernah lupa bahwa 50 tahun yang lalu bulan ini, diktator Ferdinand Marcos menempatkan seluruh kepulauan Filipina di bawah darurat militer. The Marcoses dan sekutu mereka menyebut ini “Zaman Keemasan” negara itu. Namun bagi para pekerja, periode ini adalah salah satu yang tergelap dalam sejarah Filipina.
Baik Filipina dan Indonesia telah mengalami rezim otoriter yang keras di masa lalu: Filipina mengalami hampir 21 tahun kediktatoran Marcos sampai Revolusi Kekuatan Rakyat pada tahun 1986, sementara Indonesia menggulingkan 31 tahun pemerintahan diktator Soeharto ketika negara itu diserang. Krisis Keuangan Asia.
Sebagai catatan, baik Marcos maupun Soeharto masih relevan di negaranya masing-masing, dan pengaruh mereka dalam politik dalam negeri tidak menghentikan kelompok atau partai untuk menggunakan nama mereka untuk kepentingan politik.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi