Tempo.co, Jakarta – Badan Urusan Logistik (PULAC) telah mengembangkan rencana untuk mengimpor perusahaan. Beras Bulog telah diberdayakan untuk melaksanakan keputusan yang diambil pada rapat gabungan menteri untuk memenuhi standar cadangan minimum dalam negeri dari luar negeri, kata direktur Bulog Budi Waseso.
“Ini keputusan rapat koordinasi terbatas (racordas) yang dihadiri semua menteri negara. Lembu jantan kata Budi Waseso di Gedung DPR Senayan pada 23 November lalu. Internews dilaporkan.
Perintah impor beras dikatakan untuk melindungi pasokan, yang saat ini dibatasi hingga 594.000 ton, dan untuk menstabilkan harga beras dalam negeri melalui “market action” pemerintah, ketika pemerintah mendistribusikan beras dengan harga di bawah harga pasar.
Dia mengatakan, perintah impor juga karena pemerintah perlu memiliki stok beras yang dapat segera didistribusikan untuk kemungkinan bencana, bansos pemerintah, dan kejadian lainnya. Ia mengatakan, produksi lokal saja tidak cukup, sehingga tidak bisa membeli produk dari produksi dalam negeri.
Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional, mengatakan Bulog tidak bisa menyerapnya Beras Di tingkat petani karena pasokan domestik yang rendah. Situasi ini berbeda dengan yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertanian.
“Misalnya PT Abadi Langgeng Gemilang Jember stoknya hanya 7.000 ton dari kesiapan stok Kementerian Pertanian 100.000 ton,” katanya.
Ia menambahkan, data yang dipublikasikan Kementerian Pertanian tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Antara
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi