POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

BSSN berbagi strategi mengamankan dunia maya selama KTT G20

BSSN berbagi strategi mengamankan dunia maya selama KTT G20

JAKARTA (ANTARA) – Menjelang KTT G20 yang akan diselenggarakan Indonesia pada 15-16 November 2022, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menjabarkan strategi mengamankan sektor siber, termasuk ruang digital.

Strategi tersebut dibagi menjadi tiga fase dan saat ini sedang berlangsung di tengah kerja sama keamanan bersama antara Polri dan TNI.

“Kami telah membagi tiga kelompok dukungan keamanan siber untuk KTT G20: sebelum acara, selama acara dan setelah acara. Kami melakukan ini untuk meningkatkan dan melihat situasi terbaik terkait keamanan dunia maya. Acara utama adalah 15 November- 16,” kata juru bicara BSSN Ariandi Putra kepada wartawan #G20updates, Selasa, dalam pertemuan tersebut.

Pada periode saat ini, yaitu sebelum KTT G20, BSSN secara berkala mengaudit sistem manajemen keamanan informasi.

Selain itu, juga mengukur tingkat maturitas keamanan siber jelang KTT.

“Kami memantau anomali lalu lintas dan memetakan potensi ancaman siber melalui National Security Operations Center (NSOC) secara berkala oleh BSSN,” kata Putra.

Berita Terkait: BSSN siapkan 5 SOP keamanan siber untuk KTT G20

Selain itu, untuk menjamin keamanan pada hari KTT G20, BSSN akan meningkatkan pengamanan dengan terus memantau lalu lintas informasi selama acara berlangsung beserta informasi insiden.

Kemudian, PSSN juga mengembangkan proteksi sinyal berbasis layanan telekomunikasi, internet dan daya untuk perangkat yang terhubung dengan layanan internet.

BSSN juga akan melakukan forensik digital untuk mengurangi insiden kejahatan siber dan memastikan respons yang optimal terhadap insiden.

Setelah berakhirnya KTT G20, BSSN akan melakukan langkah pengamanan lebih lanjut dengan melakukan identifikasi lebih lanjut untuk mendeteksi potensi kerentanan keamanan siber.

Selain itu, setelah KTT G20, BSSN akan melakukan pemetaan potensi ancaman terhadap keterbukaan data.

Langkah terakhir forensik digital dan respon insiden akan tetap dilakukan untuk menjaga ruang digital tetap aman dan nyaman di Indonesia.

“Ini adalah langkah yang akan terus kami ambil untuk memastikan bahwa G20 benar-benar menyadari dan secara sistematis menerapkan skenario terbaik untuk keamanan siber,” kata Putra.

BSSN memastikan bahwa layanan kepada masyarakat umum juga akan tetap terjaga selama KTT G20 dan meminta semua pihak, termasuk masyarakat, untuk selalu menjaga ruang digital di Indonesia tetap optimal agar forum internasional dapat terlaksana dengan lebih baik.

Berita Terkait: KTT G20: TNI, BSSN akan berkolaborasi untuk meningkatkan keamanan siber
Berita Terkait: Semua Pihak Harus Menjaga Keamanan Siber: Menteri Patel