Tempo.co, Jakarta – Lembaga Penelitian dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) mengungkap beberapa alasan mengapa bahasa daerah bisa terancam punah. Obing Katupi, Kepala Pusat Penelitian Pelestarian Bahasa dan Sastra (Kaburis) BRIN, mengatakan ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.
Diantaranya adalah tidak adanya penularan bahasa daerah dari orang tua kepada anak, sikap negatif terhadap bahasa daerah, persepsi bahasa daerah tidak mempunyai nilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah, dan masifnya komunikasi bahasa melalui media digital.
“Meningkatnya komunikasi bahasa karena media digital memudahkan anggota komunitas bahasa untuk mengeksplorasi bahasa lain di dunia maya. Ini juga menjadi salah satu faktornya,” kata Oping pada Minggu, 8 Oktober 2023. Antara.
Selain itu, ia menilai adanya dominasi dan subordinasi penggunaan bahasa di tingkat nasional dan daerah.
Dijelaskannya, kegagalan transmisi bahasa daerah dari orang tua ke anak membuat orang tua enggan menggunakan bahasa daerahnya dalam komunikasi di tingkat keluarga. Artinya, anak-anak yang berperan sebagai penutur muda tidak dapat memperoleh bahasa daerah dari orang tuanya.
Ada juga kesalahpahaman bahwa bahasa daerah kurang berharga untuk dipelajari dibandingkan bahasa asing. Anggapan tidak mempunyai nilai ekonomi atau tidak dapat memberikan manfaat ekonomi bagi anak di masa depan juga menjadi alasan mengapa bahasa daerah terancam punah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan Negara, pemerintah daerah mempunyai tugas untuk menghidupkan kembali bahasa daerah.
“Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa perlindungan atau revitalisasi bahasa daerah sebenarnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,” pungkas Obing.
Dewey Ernis
Seleksi Guru: Kabut asap menutupi banyak wilayah di Indonesia, kata BRIN dalam Program Perubahan Iklim
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi