JAKARTA (ANTARA) – Lembaga Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong masyarakat untuk mendokumentasikan kearifan lokal dalam format tertulis atau audio visual untuk memperluas pengetahuan warga tentang mitigasi bencana.
“Dokumentasi diperlukan karena terdapat beragam pengetahuan lokal tentang bencana yang dapat memotivasi kita dalam melakukan mitigasi dan penanggulangannya,” kata Kepala Badan tersebut Laxana Dri Handoko, Selasa (27/2).
Hantoko mencatat, mulai tahun 2022 BRIN melaksanakan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal untuk mendokumentasikan informasi pengetahuan lokal dan mendistribusikannya sebagai sumber edukasi kepada masyarakat.
Ia menjelaskan, setiap sumber daya alam dan budaya yang ada di Indonesia akan dipastikan terlindungi secara akurat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang melalui dokumentasi yang andal dan inovatif.
Kepala lembaga tersebut menyoroti kisah warga Pulau Simiulu di Aceh yang selamat dari bencana tsunami Samudera Hindia pada 26 Desember 2004, berkat pengetahuan masyarakat setempat terhadap bencana tersebut.
Ia mencatat, ilmu yang dikenal secara lokal sebagai Smong ini diturunkan dari generasi ke generasi di Pulau Simiulu dan ditanamkan kepada mereka sejak usia muda.
Handoko mengatakan, mitigasi bencana, deteksi dini, dan kewaspadaan harus diajarkan sejak dini, seperti yang dicontohkan warga Pulau Simiulu.
“Ini yang harus kita sebarkan dan jadikan inspirasi dan mungkin diajarkan di sekolah-sekolah,” tegas Huntoko.
Handoko juga menjelaskan BRIN memberikan insentif finansial untuk setiap perolehan pengetahuan lokal.
Ia mengatakan bahwa insentif finansial mulai dari minimal Rp6 juta (US$383) hingga maksimal Rp20 juta (US$1,279) akan diberikan dalam bentuk tertulis yang diterima dan diterima oleh lembaga untuk setiap informasi pengetahuan lokal.
Ia menambahkan, BRIN akan membayar minimal Rp5 juta (US$319) dan maksimal Rp20 juta untuk setiap film fiksi atau dokumenter kreatif yang diterima dan dibeli.
“Kami membeli hak ciptanya dan melepaskannya ke domain publik. Jadi, film atau buku itu bisa diakses publik secara gratis,” kata Handoko.
Berita Terkait: BNPB-TNI Berkolaborasi Tingkatkan Mitigasi Bencana
Berita terkait: Menyeimbangkan upaya keanekaragaman hayati dan mitigasi bencana dengan hutan bakau
Berita Terkait: Wakil Ketua MPR Serukan Peningkatan Mitigasi Bencana
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali