Raqqa Ibrahim (Jakarta Post)
Premium
சுரபயா
Kamis, 9 Juni 2022
Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Melalui penjelajahan dan pengembaraan perkotaan di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, grup ini berusaha menghadirkan perspektif yang berbeda.
Kami sedang berjalan melalui lorong-lorong seperti labirin di kawasan Cina di Surabaya, ketika tiba-tiba, Anita Sylvia dan Hillman Bragoso memberi isyarat agar kami berhenti. “Ini rumah ketua RT,” kata Anita sambil menunjuk sebuah rumah yang nyaman dan temannya menyiapkan meja untuk kami di dalam gang. “Kita bisa duduk di sini. Tidak masalah. “
Dalam satu jam, presiden asosiasi lingkungan bergegas menyambut kami, dan kami bertukar makan siang yang baru disiapkan di dapur mereka. Tetangga, orang asing, penjual makanan semua menyambut kami seperti teman lama. Bahkan anjing menjadi lemas di hadapan kita. Ini, mereka meyakinkan kami, adalah rutinitas. Jelajahi kota untuk waktu yang lama dan Anda dapat merasa seperti di rumah di setiap sudut.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.500 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat Kabar Digital Harian E-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi