Jakarta, 20 Feb (Bernama): Asian Development Bank (ADB) telah berjanji untuk melanjutkan dukungan kuatnya bagi prakarsa transformasi energi Indonesia melalui pelonggaran fiskal.
Presiden Masatsugo Asakawa kembali menegaskan komitmennya dalam pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang lebih dikenal sebagai Jokowi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.
“Bank Pembangunan Asia telah menyatakan dukungannya untuk membiayai transisi energi dan pembiayaan lainnya untuk beberapa proyek yang sedang berjalan,” kata Menteri Perencanaan Indonesia Suharso Munwarva.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bank pembangunan daerah saat ini membiayai 14 proyek yang sedang berjalan, menambahkan bahwa Indonesia dan bank telah bekerja sama selama 55 tahun.
Pada 17 Februari, Bank Pembangunan Asia menyetujui pinjaman $150 juta untuk mendukung proyek infrastruktur hijau di negara tersebut guna membantu negara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Indonesia sedang mempercepat transisi energi bersih menuju emisi nol bersih pada tahun 2060 melalui pengembangan energi terbarukan, konservasi energi dan penggunaan teknologi energi bersih.
Negara ini meluncurkan kawasan industri hijau seluas 16.000 hektar di Kabupaten Bulungan, provinsi Kalimantan Utara pada Desember tahun lalu.
Pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga air akan menyalakan taman, menetapkan model untuk pengembangan taman industri hijau di masa depan untuk mendukung transisi energi negara.
Taman, kemitraan antara investor dari Indonesia, Cina dan Uni Emirat Arab, bertujuan untuk menarik perusahaan teknologi tinggi dan presisi seperti panel surya, aluminium hijau dan baterai lithium-ion.
Soeharso yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan Asian Development Bank memuji pemerintah republik yang telah mencatatkan kinerja ekonomi yang baik sepanjang tahun 2021.
Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tumbuh 3,69 persen pada tahun 2021 dari tahun sebelumnya, rebound dari kontraksi 2,07 persen pada tahun 2020 karena konsumsi dan mobilitas publik pulih.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan pengarahan kepada ADB tentang pembangunan ekonomi negara melalui industri manufaktur, antara lain dengan menghentikan ekspor bahan mentah.
“Presiden yakin, pengembangan industri manufaktur akan meningkatkan nilai mineral sebelum diekspor dan memperbaiki neraca transaksi berjalan negara,” kata Soeharso.
Jokowi mengidentifikasi tiga bidang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu ekonomi hijau, digitalisasi usaha kecil, menengah, dan mikro, serta pengembangan industri manufaktur.
Negara ini fokus mengubah barang menjadi produk siap pakai tahun ini, mulai dari nikel mentah hingga produk seperti stainless steel dan baterai mobil listrik untuk menambah nilai komoditas.
November lalu, Jokowi mengatakan Indonesia dapat menghasilkan nilai tambah $35 miliar dengan memurnikan lebih banyak nikel di dalam negeri daripada mengirim bahan mentah ke luar negeri.
Strategi industri nikel telah dimulai dengan kemitraan senilai $9,8 miliar antara Indonesia Battery Corporation milik negara dan LG Group Korea Selatan.
Indonesia memiliki 21 juta ton nikel, yang merupakan cadangan terbesar di dunia. – program
ADB, Jokowi, Suharso Monwarva, Ekonomi Hijau, Hilir, Nikel
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian