POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Bank Indonesia umumkan deal senilai 27,6 triliun rupiah dari Shariah Economic Festival

Bank Indonesia umumkan deal senilai 27,6 triliun rupiah dari Shariah Economic Festival

TEMPO.CODan Jakarta – Bank Indonesia (BI) menutup rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 pada Minggu, 9 Oktober. Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Sentral Arif Hartuan mengatakan, transaksi senilai Rp 27,6 triliun dibukukan selama implementasi.

“Transaksi pada ISEF ke-9 sebesar Rp 27,6 triliun, terdiri dari transaksi business-to-business, business-to-customer, dan exhibition,” kata Arif pada acara penutupan yang disiarkan langsung di kanal YouTube Bank Indonesia, Minggu, Oktober. 9.

Arif mengatakan festival tersebut menggelar tidak kurang dari 163 acara dan kegiatan, termasuk Konferensi Dialog Halal Internasional ke-4, dimana Otoritas Sertifikasi Halal Indonesia menjajaki kerjasama dengan sejumlah negara seperti China, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Arab Saudi. .

“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu upaya kami untuk memperluas ekspor produk halal Indonesia untuk memasuki pasar global,” kata Arif.

Acara lain yang diadakan selama ISEF ke-9 adalah Konferensi Haji Internasional, pertemuan tentang pariwisata ramah Muslim internasional yang “menghasilkan kesepakatan antara industri dan pihak berwenang yang diidentifikasi dalam resolusi untuk mengembangkan pariwisata ramah Muslim di Indonesia.”

Festival ini juga menjadi tuan rumah Halal Lifestyle Conference dengan 42 perusahaan mikro, kecil dan menengah dari 2.000 pelamar yang saat ini sedang menjalani proses untuk berkesempatan memasuki gerai ritel modern. Ini juga berperan dalam menjembatani [MSMEs] ke pasar dunia.

Riri Rahayu

klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News

READ  Sebagai kreditur dominan, China harus "meningkatkan" restrukturisasi utang, kata Indrawati dari Indonesia oleh Reuters.