Tempo.co, Jakarta – Bank Indonesia (BI) pada hari Kamis memperkirakan bahwa tingkat inflasi akan kembali ke perkiraan awal 3 persen (+- 1 persen) pada tahun 2023 karena bank sentral Indonesia memperkirakan inflasi di bawah 4 persen pada kuartal ketiga tahun depan.
“Kami perkirakan 3,6 persen pada kuartal ketiga tahun depan dan CE3 persen pada kuartal keempat,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Vargeo dalam pertemuan IMF-WB di Washington, DC. Kamis, 13 Oktober, Internews dilaporkan.
Sebelumnya, BI memperkirakan tingkat inflasi akan meningkat hingga di atas 6 persen per tahun hingga akhir tahun 2022. Kenaikan inflasi ini merupakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (PPM) dan tarif angkutan. Namun, kenaikan ini dikatakan lebih rendah dari rata-rata inflasi global sebesar 9 persen.
Konflik geopolitik di Eropa memicu inflasi global, yang berdampak pada kenaikan harga energi dan pangan.
Menurut Perry, target inflasi tersebut dapat dicapai melalui koordinasi yang berkelanjutan dengan pemerintah yang selama ini terjalin. Ia bersyukur posisi fiskal Indonesia masih relatif kuat.
“Kami bersyukur kebijakan fiskal dan kebijakan moneter pemerintah sangat kuat di Indonesia. BI mandiri namun mandiri dalam semangat saling ketergantungan,” tambah Gubernur Bank Indonesia.
Antara
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi