POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Banjir vulkanik dingin melanda Gunung Semaru setelah hujan lebat

TEMPO.CO, Jakarta – DBanjir vulkanik dingin menggigil di Gunung Semeru selama sekitar 1,5 jam akibat hujan di puncak gunung berapi yang berada di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin, 25 Desember.

Kufron Alvi, pejabat Observatorium Gunung Api Semeru di Gunung Savur, mengatakan dalam keterangannya, Senin, 12 Desember 2018. Pada tanggal 25 pukul 12.00-18.00 terpantau aktivitas seismik Gunung Semeru yang menunjukkan gempa getar banjir.

Aktivitas di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menunjukkan lima belas kali gempa pecah dengan amplitudo 11 hingga 22 mm pada waktu 68 hingga 145 detik, dua kali gempa susulan dengan amplitudo 8 mm pada waktu 47 hingga 53 detik, dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 hingga 53 detik. 28mm. Selama 49 hingga 97 detik.

“Untuk pengamatan visual, gunung berapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak terlihat. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut,” kata Gufron.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang atau BPBD Wawan Hadi Siswoyo Semaru mengimbau warga dan penggali pasir untuk waspada saat terjadi banjir lahar dingin.

“Kami terus melakukan komunikasi dan mengimbau warga mewaspadai tingginya curah hujan di Puncak Semaru. Para penambang diimbau menghindari perairan Semaru,” ujarnya.

Status Gunung Semaru berada pada level III atau waspada, dan masyarakat tidak boleh melakukan tindakan apa pun di wilayah tenggara Besuk Kobogan, 13 kilometer dari puncak Semaru.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melangkah lebih jauh dari 500 meter dari tepian sungai sepanjang Besuk Kobokan, karena rentan terhadap perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak. .

“Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena berisiko terjadinya letusan gunung api,” tutupnya.

Antara

Seleksi Guru: Kementerian Ketenagakerjaan angkat bicara soal ledakan smelter nikel yang menewaskan 13 pekerja

klik disini mendapatkan Update berita terkini Tempo di Google News