POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Bagaimana inovasi teknologi berkontribusi terhadap modernisasi reformasi produk dalam rantai pasokan

Salah satu tantangan terpenting yang dihadapi rantai pasokan dan logistik di era modern adalah mengelola perbaikan produk. Ketika produsen berupaya mempertahankan standar kualitas dan layanan yang tinggi, kerumitan penanganan perbaikan dapat menjadi hambatan, yang menyebabkan penundaan, peningkatan biaya, dan ketidakpuasan pelanggan.

Namun, teknologi baru seperti 3D, kecerdasan buatan, virtual dan augmented reality, serta digital twins mengubah sektor ini, menciptakan efisiensi yang lebih besar, dan membuka cakrawala baru bagi pengembangan tenaga kerja.

Produk-produk modern, khususnya di sektor elektronik, dirgantara, konstruksi, dan otomotif, dicirikan oleh keragaman dan kompleksitas yang ekstrem. Produk-produk ini memerlukan pengetahuan dan alat khusus untuk perbaikan, sehingga sulit untuk menyederhanakan operasi di seluruh lini produk.

Dengan produk yang didistribusikan secara global, pengelolaan perbaikan bisa menjadi mimpi buruk logistik. Pengiriman produk ke dan dari pusat perbaikan, berurusan dengan bea cukai, dan memastikan perbaikan tepat waktu, semuanya menambah kerumitan.

Perbaikan memerlukan teknisi terampil, peralatan khusus, dan inventaris suku cadang. Menyeimbangkan sumber daya ini secara efisien untuk menghindari kelebihan stok atau kekurangan merupakan tantangan yang terus-menerus.

Manajemen data yang akurat dan real-time sangat penting untuk melacak perbaikan, mengelola jaminan, dan mempertahankan tingkat layanan pelanggan. Memastikan integritas dan aksesibilitas data di seluruh sistem dan pemangku kepentingan merupakan tantangan besar lainnya.

Solusi teknologi baru

Untuk memungkinkan efisiensi yang lebih besar dalam perbaikan produk, produsen, rantai pasokan, dan perusahaan logistik semakin beralih ke teknologi canggih. Kombinasi pemodelan 3D dan kecerdasan buatan memberikan wawasan mendetail tentang desain produk, keausan, dan potensi titik kegagalan. Teknologi ini memberikan banyak manfaat pada perbaikan produk, termasuk menciptakan produk kembaran digital yang presisi, memungkinkan diagnostik terperinci dilakukan tanpa membongkar produk fisik. Hal ini mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan identifikasi dan pemecahan masalah.

AI 3D juga dapat meningkatkan alokasi sumber daya dengan memprediksi kebutuhan suku cadang dan ketersediaan teknisi. Hal ini membantu mempertahankan tingkat inventaris yang optimal dan memastikan sumber daya yang tepat tersedia saat dibutuhkan.

Augmented reality, virtual reality, dan digital twins memodernisasi cara perbaikan dilakukan dan pelatihan teknisi. Mereka memberikan pengalaman mendalam dan interaktif yang menjembatani kesenjangan antara dunia fisik dan digital.

Teknologi augmented reality dan virtual reality memberikan simulasi realistis untuk pelatihan teknisi. Peserta pelatihan dapat mempraktikkan perbaikan di lingkungan virtual, mendapatkan pengalaman langsung tanpa mengambil risiko kerusakan pada produk nyata. Hal ini mempercepat pengembangan keterampilan dan memastikan teknisi siap menghadapi skenario dunia nyata.

Augmented reality juga memungkinkan teknisi menerima bantuan jarak jauh secara real-time dari para ahli yang berlokasi di mana saja di dunia. Dengan memasukkan informasi digital ke dalam produk fisik, para ahli dapat memandu teknisi melalui perbaikan rumit selangkah demi selangkah.

Augmented reality menggantikan panduan tradisional dengan panduan visual interaktif. Teknisi dapat mengakses petunjuk rinci, model 3D, dan video secara langsung melalui antarmuka augmented reality, menjadikan perbaikan lebih mudah digunakan dan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Otomatisasi, termasuk robot dan alur kerja otomatis, memainkan peran penting dalam mentransformasi perbaikan produk. Metode ini dapat digunakan untuk memeriksa dan menguji produk secara cermat, mengidentifikasi cacat dan malfungsi dengan lebih akurat dibandingkan metode manual.

Robot canggih juga dapat menangani tugas perbaikan yang berulang dan rumit dengan presisi tinggi. Robot dapat membongkar dan memasang kembali produk, mengganti komponen yang rusak, dan melakukan pekerjaan pengelasan dengan presisi.

Alur kerja otomatis dapat mengelola seluruh proses perbaikan, mulai dari penerimaan dan diagnosis hingga perbaikan dan pengujian akhir. Hal ini mengurangi biaya administrasi, meminimalkan penundaan dan memastikan kelancaran arus operasi.

Peluang pengembangan tenaga kerja

Ketika otomatisasi menangani tugas-tugas yang berulang dan padat karya, sumber daya manusia dapat fokus pada area yang lebih penting dan strategis dalam rantai pasokan.

Menggunakan augmented reality dan virtual reality untuk pelatihan memungkinkan karyawan rantai pasokan dan gudang memperoleh keterampilan tingkat lanjut dengan lebih cepat. Teknisi bisa mendapatkan pengalaman menangani perbaikan yang rumit. Dengan integrasi AI 3D dan otomatisasi, terdapat peningkatan permintaan akan peran yang melibatkan analisis data, pengembangan model AI, dan pemeliharaan sistem otomatis. Peran-peran ini memerlukan pengetahuan khusus dan menawarkan jalur karier yang menguntungkan.

Dengan otomatisasi tugas rutin, karyawan dapat fokus pada inovasi dan perbaikan berkelanjutan. Mereka dapat mengembangkan teknik perbaikan baru, meningkatkan efisiensi proses, dan berkontribusi pada desain produk yang lebih mudah dirawat. Selain itu, integrasi teknologi canggih meningkatkan kolaborasi antar fungsi yang berbeda. Teknisi, insinyur, ilmuwan data, dan profesional TI bekerja sama untuk meningkatkan perbaikan dan menerapkan solusi baru.

Tantangan yang dihadapi perbaikan produk dalam rantai pasokan sangatlah besar, namun kemunculan AI 3D, augmented reality, dan otomatisasi secara radikal mengubah industri ini. Dengan memanfaatkan inovasi ini, produsen dan perusahaan logistik dapat mengatasi tantangan perbaikan, meningkatkan kualitas layanan, dan membangun tenaga kerja yang lebih terampil dan siap menghadapi masa depan.

Digam Panigrahi adalah Co-Founder dan Chief Operating Officer Perusahaan Griddraster