BOKOR, Jawa Barat (Antara) – Badan Pangan Nasional (PABANAS) pada Rabu mengatakan telah mulai menerapkan strategi beras untuk menjamin ketahanan pangan berkelanjutan melalui kerja sama dengan kementerian terkait.
Perusahaan mengungkapkan bahwa strategi bersama telah diterapkan untuk memungkinkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendapatkan stok beras dari produsen lokal dengan harga keseimbangan baru.
Berbicara dalam rapat dengar pendapat dengan Anggota DPR di Jakarta, Presiden Babanas Arif Prasetyo Adi memaparkan strategi pemerintah mengatasi surplus produksi beras di tengah kenaikan biaya produksi dan harga konsumen.
Adi juga menyoroti Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah dalam rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi pertanian, kehutanan, perikanan, dan produksi pangan.
“Presiden punya kendali atas cadangan pangan pemerintah, dan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah fix B to B,” katanya.
Setelah itu, subsidi bunga akan diberikan kepada Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) Pulak dan holding BUMN IT Food, tambahnya.
Selain beras, fasilitas subsidi bunga juga akan diberikan untuk IT pangan dan sembako lainnya yang dikelola perusahaan lain, yang masih dalam tahap finalisasi, ujarnya.
Ketersediaan beras dan bahan makanan pokok lainnya menjadi prioritas pemerintah Indonesia, kata Adi.
“Misalnya sampai akhir 2022, kami usulkan anggaran Rp 1 triliun agar Bulog mulai bekerja menjaga cadangan beras, jagung, dan kedelai,” ujarnya.
Dengan mendapat subsidi bunga 4,75 persen dari Kementerian Keuangan, Bulog bisa bersaing dalam operasional bisnis, ujarnya.
Menurut Adi, Papanas telah mengajukan anggaran Rp2 triliun kepada IT Food untuk mulai bekerja mengelola bahan pangan pokok seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ruminansia, daging ayam, telur dan sebagainya. Gula untuk konsumsi.
Anggaran Rp2 triliun untuk makanan IT bisa didanai melalui pinjaman murah, bukan modal sendiri, katanya.
Dalam sidang tersebut, Adi mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk mengembalikan pinjaman kepada Bulok terkait persoalan pinjaman pemerintah kepada perusahaan sebesar Rp5,2 triliun. “Kami berharap bisa mendapatkan Rp2 triliun Anggaran,” katanya.
Audiensi tersebut dihadiri oleh CEO BUMN pangan pokok PT Rajawali Nusantara Indonesia dan BUMN holding pupuk PT Pupuk Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah membantu stabilisasi pangan pokok di Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 2021 Tahun 2021 Papanas diciptakan berdasarkan 66
Badan ini memantau sembilan bahan makanan pokok: beras, kedelai, telur, jagung, bawang merah dan bawang merah, gula, cabai, daging sapi, dan unggas.
Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah menambah daftar makanan pokok ikan dan minyak goreng.
Berita Terkait: NFA untuk meningkatkan kapasitas sektor pangan Jawa Barat
Berita Terkait: NFA mempromosikan makan sehat untuk mengurangi limbah makanan
Berita Terkait: Hari Pangan Sedunia inspirasi untuk meningkatkan sektor pangan: NFA
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi