POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Badan Filipina meminta maaf atas iklan pariwisata yang menampilkan sawah terasering Bali

TEMPO.CODan JakartaAgen periklanan Filipina, DDB Filipina, telah mengeluarkan permintaan maaf karena menggunakan rekaman dari negara lain, termasuk Indonesia Balidalam kampanye pariwisata “Cintai Filipina”. Video promosi pariwisata tersebut menampilkan gambar sawah terasering di Bali, bukit pasir di Uni Emirat Arab, dan pesawat yang mendarat di Swiss.

“Meskipun penggunaan rekaman stok dalam video suasana hati adalah praktik industri standar, penggunaan rekaman stok asing merupakan pengawasan yang tidak menguntungkan dari pihak agensi kami,” kata DDB Filipina, menekankan bahwa video kampanye seharusnya mengikuti proses pemeriksaan dan persetujuan yang tepat.

Sekretaris Pariwisata Filipina, Cristina Garcia-Frasco, mengatakan dalam pernyataannya bahwa Departemen Pariwisata (DOT) telah berulang kali meminta konfirmasi dari biro iklan, bahwa bahan yang digunakan adalah milik mereka sendiri dan asli.

“DDB telah berulang kali mengonfirmasi kepada Departemen Perhubungan bahwa keaslian dan kepemilikan semua material sudah beres,” klaimnya.

Iklan tersebut dibuat sebagai bagian dari kampanye “Cintai Filipina” senilai US$900.000, yang diluncurkan pada 27 Juni 2023.

Penggunaan footage asing dalam kampanye pariwisata nasional pertama kali diekspos oleh AFP dan blogger Filipina SAS Rogando Sasut. Sasut mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa video tersebut menunjukkan sebuah danau di Thailand, sawah di Bali, gurun Kombuco di Brasil timur laut dan bukit pasir di UEA.

Frasco mengatakan administrasi akan meminta pertanggungjawaban DDB Filipina atas video yang dihapus. Perusahaan juga mengatakan akan membantu Departemen Pariwisata dalam penyelidikan.

Teras Sawah Tegallalang adalah salah satu tempat wisata terkenal di Bali. Tempat wisata ini terletak sekitar 8 kilometer dari Ubud, dan dapat ditempuh dalam waktu 15-20 menit dari pusat kota Ubud.

READ  Delegasi India memuji Indonesia atas keberhasilan pertemuan DEWG

Selain pemandangannya yang indah, persawahan merupakan tempat pelestarian sistem irigasi tradisional Bali yang telah digunakan sejak abad ke-9 dan disebut Subak.

Teras Sawah Tegallalang di Ubud, Bali juga telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Warisan ini terdiri dari lima sawah terasering dan pura air seluas 19.500 hektar.

Milla Novita | DWI Nour Aziza | yahoo | CNN

Pilihan Editor: Filipina menyetujui pinjaman senilai $1,14 miliar dengan Bank Dunia untuk Lingkungan dan Pertanian

klik disini Untuk update berita terbaru dari Tempo di Google News