(Vibiznews – Ekonomi dan Bisnis) – Perekonomian Indonesia tumbuh positif, hal ini dapat dicermati dari laporan uang beredar Bank Indonesia pada Oktober 2023.
Pereconomian atau penyebaran di arti luas (M2) pada bulan Oktober 2023 Tempe positif.
Posisi M2 pada Oktober 2023 mencapai Rp 8.505,4 triliun atau 3,4% (tahunan). Tingkat pertumbuhannya akan mencapai 6,0% (tahunan). Suku bunga diturunkan menjadi 7,8% (tahunan) sebesar 7,8% (tahunan).
Pekerja yang mengingatkan Anda pada pekerja itu
Faktor yang ditingkatkan antara lain adalah pemberian M2 pada Oktober 2023 melalui akses kredit murah. Rendahnya suku bunga kredit pada Oktober 2023 mencapai 8,7% (tahunan), dan relatif stabil pada bulan ini.
Sementara itu, aktivitas baru akan meningkat pada Oktober 2023, mencapai 4,9% (tahunan), naik menjadi 6,0% (tahunan) pada bulan ini.
Sejak itu, tercatat tingkat pertumbuhan sebesar 8,8% (tahunan), dan 13,2% (tahunan) pada September 2023.
Berkampangan Dana Bihak Kitja
Penurunan DPK pada Oktober 2023 mencapai Rp 7.982,3 triliun atau 3,9% (tahunan), naik menjadi 6,4% (tahunan) (Tabel 3).
Nomor : Bank Indonesia
Hasil yang baik dicapai oleh perusahaan DPK (4,3%, p.a.) dan (4,4%, p.a.) (Tabel 4).
Pada bulan Oktober 2023, tingkat pertumbuhan sebesar 1,8% (tahunan), dan tingkat pertumbuhan sebesar 11,0% (tahunan). Pada saat yang sama, tingkat pertumbuhan akan mencapai 2,6% (tahunan), pada September 2023 sebesar 2,0% (tahunan). Sementara itu, laju pertumbuhannya meningkat menjadi 6,9% (tahunan), dan stabil pada angka 7,1% (tahunan) pada bulan sebelumnya.
Berkembangan Kredit
Kredit yang diturunkan peringkatnya menjadi positif pada Oktober 2023. Kredit yang diturunkan peringkatnya pada Oktober 2023 mencapai Rp 6.863,0 triliun atau 8,7% (YoY), dan relatif stabil dalam sebulan terakhir.
Jumlah pinjaman yang lebih besar diidentifikasi oleh jumlah pinjaman yang belum dilunasi (9,4%, per tahun) dan debitur korporasi (8,0%, per tahun) (Tabel 5).
Baru dirilis, Pinjaman Kredit yang diberikan pada bulan Oktober 2023, dirancang oleh perusahaan kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumsi (Grafik 4)
Suku bunga kredit bersyarat (KMK) mencapai 8,0% (tahunan) pada Oktober 2023, dan pada bulan depan akan mencapai 8,3% (tahunan). Perkembangan KMK bergerak di sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan yang mencapai pertumbuhan signifikan sebesar 24,6% (YoY) pada tahun 2018. Akan mencapai 26,2% (YoY) pada September 2023.
Suku bunga Kredit Investasi (KI) pada Oktober 2023 mencapai 9,4% (tahunan), dan pada bulan sebelumnya mencapai 9,8%. Terutama bersumber dari Sektor Industri Pengolahan serta sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Tabel 6).
Suku bunga kredit (KK) berada pada level 9,1% (tahunan) pada Oktober 2023, dan stabil pada level 8,4% (tahunan) pada bulan sebelumnya. Lembaga-lembaga tersebut dibentuk oleh Kredit Terbatas (KPR), Kredit Kanada (KKB) dan Guna Kredit Berganda.
Analis Vibiz Research Center akan berkontribusi dalam mencapai dan mengumumkan hasil positif pada Triwulan IV 2023. Dengan diperolehnya DPK, minimal pengurangan pinjaman bulanan hingga 2,5% yang berarti kestabilan stabilitas kredit pinjaman sebelumnya.
Berdasarkan Hasil Survei Perbankan Oktober 2023, penawaran penyaluran Kredit yang diprakirakan dari perbankan di Triwulan IV 2023 tetap tumbuh. Demikian batas SBT kredit rendah baru pada Oktober 2023 sebesar 95,2%. Stabilitas relatif bisa mencapai 95,6% pada tahun 2023.
Kredit pembiayaan baru pada Oktober 2023 dialokasikan melalui kategori bank lain yaitu Bank Syariah yang diterbitkan pada periode terakhir. Modal kirja (KMK) yang telah diedit ulang.
Belinda Kosasih / Mitra Layanan Perbankan Bisnis / Vibiz Consulting
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian