POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Aras Geopark Iran diakui secara internasional

Aras Geopark Iran diakui secara internasional

TEHRAN – Situs web resmi UNESCO mengumumkan bahwa Aras Geopark Iran telah disetujui untuk ditambahkan ke jaringan geopark global UNESCO.

Dewan eksekutif UNESCO setuju untuk menambahkan 18 wilayah geografis dari seluruh dunia, termasuk Geopark Aras Iran, ke jaringan global pada hari Kamis.

Ini menjadikan jumlah total geopark menjadi 195 di 48 negara.

Terletak di Provinsi Azerbaijan Timur, Geopark Aras mencakup area seluas sekitar 1.670 kilometer persegi, dan membentang di seluruh Provinsi Jolfa. Medannya umumnya sangat curam dan menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, jadi titik tertinggi di wilayah Jolfa adalah Gunung Kiyamaki dengan ketinggian 3347 meter dan titik terendah meliputi batas utara dan lembah Sungai Aras dengan ketinggian 720 hingga 390 meter.

Properti ini memiliki daya tarik wisata geografis yang menguntungkan, karena lanskap pegunungannya, penampilan berbagai batuan sedimen dan vulkanik, keragaman struktur tektonik, iklim semi-dingin dan semi-kering, dan keragaman flora dan fauna.

Sungai Aras membentuk batas utara taman geologis, dan berfungsi sebagai garis pemisah antara Iran, Armenia, dan Azerbaijan. Menurut UNESCO di dalam geopark, ada tiga kawasan lindung yang ditunjuk. Upaya konservasi di kawasan tersebut sangat dipengaruhi oleh kekayaan keanekaragaman satwa liar dan keberadaan spesies yang terancam punah seperti belibis hitam Kaukasia, rusa merah, domba jantan Armenia, dan macan tutul.

Label Geopark Dunia UNESCO dibuat pada tahun 2015. Ini mengakui warisan geologi yang memiliki kepentingan internasional. Geopark melayani komunitas lokal dengan menggabungkan pelestarian warisan geologis penting mereka dengan kesadaran publik dan pendekatan pembangunan berkelanjutan.

Para ahli mengatakan geopark biasanya mempromosikan kesadaran akan bahaya geologis, termasuk gunung berapi, gempa bumi dan tsunami dan banyak membantu mempersiapkan strategi mitigasi bencana dengan masyarakat setempat. Selain itu, mereka memberikan catatan tentang perubahan iklim di masa lalu dan juga merupakan indikasi dari perubahan iklim saat ini.

READ  Udara panas atas kemajuan di COP26

ABU/AM