Taran Arjun Dasani (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Selasa, 13 September 2022
Selain merenggut 150.000 nyawa, pandemi COVID-19 telah menjerumuskan mereka yang paling rentan ke dalam kemiskinan yang parah. 2,6 juta orang kehilangan pekerjaan, membawa tingkat pengangguran ke rekor tertinggi dalam dekade terakhir.
Krisis ekonomi akibat virus tersebut tercermin dari penurunan peringkat Indonesia oleh Bank Dunia dari status negara berpenghasilan menengah ke atas menjadi negara berpenghasilan menengah. Menariknya, pangsa warga kaya dan ultra-kaya meningkat selama pandemi, dengan jumlah individu dengan kekayaan bersih US$1 juta mengalami peningkatan signifikan sebesar 62 persen, yang menunjukkan meningkatnya ketimpangan pendapatan di negara tersebut.
Secara kebetulan, investasi swasta besar di perusahaan rintisan tekfin, salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat di dunia rintisan, tidak melambat, tetapi semakin cepat. Startup, khususnya yang menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sangat antusias dan diminati jutaan orang. Investasi dari investor miliarder seperti Jeff Bezos dan Peter Thiel dan investasi dari beberapa perusahaan modal ventura internasional terbesar.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi