Harapan hidup berhubungan langsung dengan kesehatan. Untuk itu, program-program di bidang kesehatan, baik pencegahan (inisiatif) maupun akses pelayanan kesehatan terus ditingkatkan.
Padang, Sumbar (Antara) – Pemerintah Provinsi Sumbar menargetkan peningkatan angka harapan hidup di provinsi tersebut menjadi 70,17 tahun pada 2024 dengan meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Angka harapan hidup berhubungan langsung dengan kesehatan. Oleh karena itu, program di bidang kesehatan baik pencegahan (upaya) maupun akses pelayanan kesehatan terus ditingkatkan,” kata Gubernur Sumbar Maheldi, Senin.
Menurutnya, angka harapan hidup di provinsi tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, angka harapan hidup provinsi ini adalah 69,59 tahun. Belakangan, pada 2022, angka harapan hidup melewati 69,80 tahun dan mencapai 69,90 tahun.
Pada tahun 2023, target angka harapan hidup adalah 69,89 tahun, dan pada tahun 2024 mencapai 70,17 tahun.
Gubernur mengatakan, lifetime target tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Targetnya terus meningkat setiap tahun, ujarnya. Namun, karena target realisasi tahun 2022 lebih tinggi dari target 69,80 tahun, target yang ditetapkan sebelum tahun 2023 nampaknya kecil kemungkinannya.
“Namun, kami yakin realisasi tahun 2023 akan melebihi target,” ujarnya.
Peningkatan angka harapan hidup secara umum mencerminkan peningkatan pertumbuhan di sektor kesehatan dan subsektor lainnya, kata Maheldi.
“Upaya kesehatan masyarakat terus diupayakan dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif serta Gerakan Pola Hidup Sehat Masyarakat (GERMAS) yang semakin digalakkan,” ujarnya.
Upaya tersebut ditujukan untuk mengurangi prevalensi kemacetan, meningkatkan produktivitas penduduk dan mengurangi beban pengeluaran untuk pelayanan kesehatan.
Pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan terus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi anak balita. Baru-baru ini, pemerintah telah memulai pusat kesehatan masyarakat di setiap desa di provinsi ini.
Penyediaan pelayanan kesehatan di tingkat desa diharapkan dapat mempercepat penurunan stunting dan memungkinkan deteksi dini pneumonia dan penyakit lainnya. Dengan demikian, umurnya dapat terus ditingkatkan.
Gubernur mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari semua pihak, terutama dukungan finansial dan legislatif, serta meningkatkan dana desa untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di desa.
Berita terkait: Angka harapan hidup Jakarta meningkat menjadi 80 tahun
Berita terkait: Wakil Wali Kota kunjungi perayaan 100 Tahun Surabayaan
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi