Tempo.co., Jakarta – Gubernur Jakarta Anees Paswedon Itu mengancam akan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat menyusul meningkatnya kasus Pemerintah-19 di ibu kota. Ia mengeluarkan teguran keras kepada seluruh veteran kegiatan ekonomi dan keagamaan sesuai dengan etika kesehatan yang telah ditentukan.
“Saya peringatkan kepada seluruh masyarakat di Jakarta, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan agama, untuk mematuhi semua peraturan yang ada. Jika kita tidak bersama-sama, Jakarta akan memasuki titik kritis. Kata Anees dalam rapat tentang penanganan Pemerintah -19 dengan Dewan Penghubung Pimpinan Daerah (Forkobimta) di S. Hitam.
Ia meminta semua elemen dalam forum, terutama pemerintah daerah, Polres Metro dan Kodam, untuk lebih proaktif memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Anees mengatakan, “Memastikan ketertiban umum di semua area yang baru-baru ini akan menjadi lokasi pengumpulan dan operasi,” menggarisbawahi fakta bahwa semua kegiatan harus mematuhi peraturan saat ini yang diatur dalam Ordonansi Kubernasi, yang memberlakukan pembatasan tindakan sosial mikro (PPKM mikro) diperpanjang. setiap dua minggu. .
Karena ini adalah perang yang berlarut-larut, masyarakat berjanji untuk melawan Pemerintah-19. “Virus tidak pernah lelah. Pastikan kita memenangkan pertempuran melawan epidemi Pemerintah-19 ini, ”katanya.
Jakarta melihat kemajuan dramatis dalam kasus Pemerintah-19 dua minggu setelah liburan Idul Fitri. Pada 6 Juni, kasus aktif mingguan kota adalah 11.500, naik 50 persen dari 17.400 Jumat lalu, 11 Juni.
“Dalam empat hari terakhir, jumlah kasus positif meningkat menjadi 2.000, 2.300, 2.400 dan hari ini [June 13] 2.700 kasus, ”katanya Anees Paswedon.
Langkah: Anees mendirikan pusat isolasi Covid-19 baru dengan kata sandi
ANTARA
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi