SINGAPURA – Kegagalan menahan infeksi Covid menghambat pemulihan banyak ekonomi Asia Tenggara, kata Sean Darby dari Jefferies.
“Indonesia, seperti banyak ekonomi ASEAN, belum mampu menangani virus Covid-19,” Darby, kepala strategi ekuitas global di bank investasi AS, mengatakan kepada CNBC “Squawk Box Asia” pada hari Selasa.
“Ini tampaknya menjadi kelemahan ekonomi ASEAN saat ini,” katanya, merujuk pada pengelompokan regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Goldman Sachs baru-baru ini menurunkan perkiraan pertumbuhan tahun 2021 untuk negara-negara ekonomi utama di Asia Tenggara, karena peningkatan varian delta yang lebih menular menyebabkan rekor kenaikan infeksi harian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam beberapa minggu terakhir.
Peringkat kredit Indonesia dalam tekanan
Peningkatan jumlah infeksi di tingkat regional juga mempertanyakan peringkat kredit ekonomi Asia Tenggara.
Moody’s Investors Service memperingatkan pada hari Senin bahwa kebangkitan kasus COVID-19 di Indonesia dapat merusak peringkat kredit negara.
Munculnya kembali mutasi virus yang lebih menular menimbulkan risiko signifikan bagi pemulihan ekonomi Indonesia, kata Moody’s dalam laporannya. Ini juga akan menantang rencana pemerintah untuk mengurangi defisit fiskal ke tingkat sebelum pandemi, yaitu kredit negatif.
Beberapa hari yang lalu, S&P Global Ratings mengeluarkan komentar serupa, memperingatkan dalam laporan 15 Juli bahwa “cadangan kredit Indonesia saat ini akan menyusut jika penutupan yang sedang berlangsung berkepanjangan.”
Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan, pada hari Selasa, perpanjangan pembatasan terkait dengan epidemi, yang akan berakhir pada 25 Juli. Reuters melaporkan.
Sayangnya, kemampuan Indonesia untuk memenuhi tingkat pra-pandemi cenderung sangat rendah saat ini karena peluncuran vaksin yang buruk.
Darby mengatakan situasi Indonesia harus dikontekstualisasikan: Dia mengatakan situasi neraca pembayaran negara itu “sebenarnya sangat baik,” menambahkan bahwa cadangan devisa mendekati tingkat rekor. Apalagi perekonomian Indonesia sedang mengalami “pemulihan industri yang sangat layak”.
Namun, dia mengakui bahwa mengendalikan Covid kemungkinan akan menghalangi Indonesia mencapai potensi ekonomi penuhnya. Negara ini tertinggal secara global dalam upaya vaksinasi — hanya 5,95% dari seluruh penduduk Indonesia yang telah divaksinasi pada 18 Juli, menurut Our World in Data.
“Kenyataannya adalah bahwa Anda … Anda mungkin tidak akan mencapai potensi ekonomi penuh sampai Anda memiliki semacam kekebalan kelompok,” kata Darby. “Sayangnya, kemampuan Indonesia untuk memenuhi tingkat pra-pandemi kemungkinan sangat rendah saat ini karena peluncuran vaksin yang buruk.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian