Pasien COVID-19 yang meninggal di Jakarta masih diangkut dengan ambulans, bukan truk, kata pemerintah provinsi, menambahkan bahwa desas-desus yang beredar bahwa kendaraan besar diperlukan di kota di tengah meningkatnya kematian COVID.
Desas-desus beredar setelah foto-foto truk berlabel “kendaraan angkut mati” tersebar luas di media sosial minggu ini, yang menurut warganet adalah bukti bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 di ibu kota sejauh ini di luar kendali. Pasien yang meninggal menjadi tidak efektif pada satu titik menggunakan ambulans.
Hal itu diambil saat Pemprov DKI Jakarta mengambil skenario terburuk penanganan pasien Covid-19 yang meninggal dunia, yang dikonfirmasi oleh Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI, yang mengelola pemakaman tersebut.
Wakil Gubernur Jakarta Ahmed Riza “Arisa” Patria mengatakan truk belum digunakan saat ini karena masih belum cukupnya ambulans di kota tersebut.
“Tidak ada yang meninggal diangkut dengan truk. Semua yang meninggal COVID diangkut dengan ambulans.” Kata Ariza.
“Walaupun korban meninggal setiap hari tinggi – kemarin tembus 50 – saya tahu ada lebih dari 50 ambulans di Jakarta. Teman-teman kami, saya sendiri, partai politik, kami semua memiliki ambulans. Semuanya bisa digunakan, belum lagi [the ambulances belonging to] Rumah Sakit, Klinik Komunitas.
“[The trucks] Saat ambulans penuh sesak. Hingga saat ini, ambulans di Jakarta sudah siap untuk menerima pasien COVID-19 yang meninggal. ”
Jakarta mencatat kurang dari 50 kematian sehari karena COVID-19, tetapi pada 22 Juni melihat 71 kematian setiap saat. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar kematian akibat COVID-19 tidak didokumentasikan secara resmi. Lonjakan besar dalam jumlah orang yang terkubur sejak awal epidemi. Secara resmi, 8.057 orang telah meninggal karena Pemerintah-19 di Jakarta per 23 Juni.
Langganan Podcast Kelapa Untuk berita populer dan budaya pop terbaik dari Asia Tenggara dan Hong Kong setiap hari Jumat!
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi