Pontianak, Kalimantan Barat (Andara) –
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada Rabu menggelar rapat koordinasi untuk membahas antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan menjelang puncak musim kemarau.
“Rapat koordinasi hari ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan/Hutan,” kata Pj Gubernur Kalbar Harrison.
Melalui rapat koordinasi tersebut, provinsi berupaya memastikan adanya langkah-langkah strategis dan efektif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat.
Berkat koordinasi antara Polda Kalbar, TNI, dan instansi lainnya, cakupan kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun, ujarnya.
Ia mengingatkan, dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatik, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan puncak kekeringan pada Juli dan Agustus 2024, maka risiko kebakaran hutan dan lahan menjadi nyata.
“Hal ini dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan/lahan, sehingga kita harus bekerja keras untuk mengurangi kejadian tersebut melalui langkah mitigasi yang efektif,” ujarnya.
Ia mendorong koordinasi antar instansi, polisi, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menangani risiko kebakaran hutan dan lahan.
Ia menambahkan, diperlukan pendekatan terpadu untuk menjamin penanganan asap kebakaran hutan dan lahan secara cepat dan tepat.
Data terakhir, luas kebakaran hutan/lahan di Kalimantan Barat mencapai 1.790,51 hektar pada semester I tahun 2024. Setidaknya 990 titik api telah terdeteksi di provinsi tersebut oleh satelit NASA-Terra/Aqua.
Harrison mendesak instansi terkait mencegah penyebaran sejumlah titik panas dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Penerjemah: Rendra Oh, Kensu
Redaktur: Thea Mudiyasari
Hak Cipta © ANTARA 2024
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali
BNPB memperingatkan tingginya risiko kebakaran hutan di Sumatera dan Jawa