Pertumbuhan sektor-sektor usaha tersebut didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat; dan event tingkat internasional seperti Piala Dunia U-18, KTT ASEAN, dan Kejuaraan Sepeda Motor Mandalika; Dan persiapan pemilu tahun 2024.
JAKARTA (ANTARA) – Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada tahun 2023, kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adiningar Widyasanti pada Senin.
Ia menjelaskan dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, seluruh sektor dunia usaha akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2023.
Sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
Sedangkan sektor usaha yang mengalami pertumbuhan kumulatif tertinggi adalah sektor pengangkutan dan pergudangan dengan laju pertumbuhan sebesar 13,96%, disusul oleh sektor jasa-jasa lainnya dengan laju pertumbuhan sebesar 10,52%, kemudian sektor akomodasi dan makanan minuman dengan laju pertumbuhan sebesar 10,01%. %.
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan sektor-sektor usaha tersebut didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat; dan event di tingkat internasional, seperti Piala Dunia U-18, KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan Kejuaraan Sepeda Motor Mandalika; Dan persiapan pemilu tahun 2024.
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2023, industri pengolahan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar dengan memberikan kontribusi sekitar 0,95 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan industri pengolahan didukung oleh kuatnya permintaan domestik dan global.
“Meski angkanya relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2022 (1,01 poin persentase), namun lebih besar dibandingkan tahun 2021 (0,70 poin persentase),” tambahnya.
Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar kedua adalah sektor perdagangan yang kontribusinya mencapai 0,63 poin persentase, sejalan dengan meningkatnya pasokan barang-barang dalam negeri.
Perdagangan dan reparasi mobil dan sepeda motor mencatat pertumbuhan sebesar 4,5%, sedangkan perdagangan besar dan eceran, tidak termasuk mobil dan sepeda motor, mencatat pertumbuhan sebesar 4,92%.
Apalagi sektor pengangkutan dan pergudangan memberikan kontribusi sebesar 0,58 poin persentase seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
Angkutan udara mencatat pertumbuhan sebesar 28,96% dengan peningkatan jumlah penumpang baik rute domestik maupun internasional. Sementara angkutan kereta api mencatat pertumbuhan sebesar 23,74% yang ditopang oleh kereta api Jarak Jauh, Light Rail Jabodetabek, dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sektor informasi dan komunikasi memberikan kontribusi sebesar 0,49 poin persentase terhadap total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen, didukung oleh meningkatnya penetrasi Internet di Indonesia.
Berita terkait: Penerbangan wisatawan domestik tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan 2019-2022: BPS
Berita Terkait: Indonesia mencatat surplus perdagangan selama 44 bulan berturut-turut: BPS
Penerjemah: Imamah Salafi, Rakaa Adji
Editor: Ari Novarina
Hak cipta dilindungi undang-undang © ANTARA 2024
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%