Tempo.co, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi Perhatian khusus diberikan pada perlunya stabilitas politik sebelum pergantian pemerintahan Indonesia.
Stabilitas politik harus kita perhatikan. Hal ini penting untuk menghindari gejolak politik untuk menjamin kelancaran transisi pemerintahan, katanya, Senin, seraya menambahkan bahwa stabilitas politik harus dijaga agar daya saing Indonesia secara global tetap terjaga.
Pemerintahan Jokowi berakhir pada 20 Oktober. Ia digantikan oleh Prabowo Subianto, dengan putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Prabowo Subianto tidak membentuk tim transisi khusus untuk proses perpindahan pemerintahan saat ini. Gerindra merupakan presiden terpilih, bukan komite sindikasi yang diisi anggota partai. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Tasco Ahmad memimpin gugus tugas dengan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmed Musani sebagai Wakil Ketua. Anggota tim antara lain Thomas DiGivantono, Budizatrio DiGivantono, dan Prasetio Hadi.
Pada rapat kabinet kemarin, Jokowi menyoroti daya saing Indonesia yang semakin meningkat pada tahun 2024. Merujuk data IMD atau World Competitiveness Ranking, mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, Indonesia saat ini berada di peringkat 27 mengalahkan Malaysia, Jepang, dan Filipina. .
Negara-negara seperti Malaysia dan Jepang cenderung kehilangan peringkat daya saing karena melemahnya mata uang dan rendahnya produktivitas, katanya. Presiden Jokowi mengaitkan tingginya tingkat daya saing Indonesia dengan tata kelola, bisnis, dan perekonomian.
Penting untuk meningkatkan perekonomian, stabilitas politik, stabilitas mata uang, dan produksi, kata Jokowi.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari kelompok Prabowo dipastikan
Pada Senin, 24 Juni 2024, Panitia Koordinasi pemerintahan baru membahas APBN 2025 bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Perekonomian Erlanka Hartardo di Direktorat Pajak.
Mereka menjanjikan defisit kurang dari 3 persen, kata Sri Mulyani dalam jumpa pers kemarin.
Dalam kesempatan itu, Shri Mulyani meyakinkan pemerintah saat ini akan berupaya membahas APBN dan berinteraksi dengan pemerintahan terpilih.
Berdasarkan kesepakatan sementara antara pemerintah dan Kelompok Kerja A Badan Anggaran DPR tentang situasi makro fiskal tahun 2025, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,1-5,5 persen pada tahun 2025, dengan sasaran inflasi sebesar 1,5-3,5 persen. Nilai tukar Rp15.300-15.900 per dolar AS, suku bunga SBN (obligasi pemerintah) 10 tahun 6,9-7,2 persen, harga minyak US$75-85 per barel, lift minyak 580-605 ribu barel per hari, dan gas bumi per dolar AS. hari Lifting 1,003-1,047 juta barel.
Pada tahun 2025, pemerintah sepakat untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 7-8 persen, angka kemiskinan ekstrim menjadi 0 persen, angka Gini menjadi 0,379-0,382, tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 4,5-5 persen dan sumber daya manusia menjadi 4,5-5 persen. Indeks sebesar 0,56, Rasio Transaksi Petani (NTP) sebesar 115-120, dan Rasio Transaksi Nelayan (NTN) sebesar 105-106.
Daniel A. Fajar | Ilona Esterina
Seleksi Guru: Jokowi senang melihat Indonesia mengungguli Jepang dan Malaysia dalam peringkat daya saing
klik disini melakukan mendapatkan Update berita terkini Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali