Batam, Kepulauan Riau (ANTARA) – Badan pengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Kepulauan Riau, mengatakan delegasi pemerintah Malaysia baru-baru ini menjajaki investasi di Light Rapid Transit (LRT) Kota Batam.
Kepala Pusat Perencanaan Proyek Strategis BP Batam Fesly Abadi Paranoan dalam keterangan yang diterima di Batam, Selasa, mengatakan pihaknya sangat terbuka terhadap investasi Malaysia di sektor angkutan massal di Batam.
Ia mengatakan, pembangunan LRT merupakan upaya untuk mengurangi kemacetan dan mentransformasikan Batam menjadi kota modern.
“Mereka (perwakilan Malaysia) mengatakan perkembangan kota Batam sangat pesat. Mereka ingin mengetahui lebih jauh proses, insentif dan peluang investasi khususnya LRT yang sedang kami rencanakan,” kata Baranon.
Sementara itu, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Etik BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan pihaknya akan terus mematangkan rencana pembangunan proyek LRT tersebut.
Ia mengungkapkan, proyek pembangunan LRT Padam sudah memasuki tahap penyusunan studi kelayakan yang dilakukan konsorsium STRIDES, Singapura.
“Kami masih menunggu hasil studi kelayakannya,” tambah Siride.
Setelah studi kelayakan selesai, BP Bedam akan mengevaluasi dokumen tersebut, dan selanjutnya akan disiapkan dokumen penawaran, katanya.
Sebelumnya diberitakan, PP Film berencana membangun jalan layang baru di Sei Ladi, kawasan Diban untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi.
Sementara itu, dalam keterangan yang diterima, Selasa, Ketua BP Batam Muhammad Rudi mengatakan pihaknya sedang mempromosikan Batam sebagai tujuan investasi.
Terletak di kawasan kepulauan, Kota Batam mempunyai potensi besar untuk menarik banyak wisatawan mancanegara.
Berita terkait: BP Batam meminta UE untuk berinvestasi dalam pembangunan kota
Berita Terkait: KSP Sosialisasikan Orientasi Ekspor UMKM di Kota Batam
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi