Denpasar, Bali (ANTARAJ) – Transformasi digital Indonesia harus menciptakan peluang ekonomi baru untuk mendukung sektor perekonomian lokal, kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Teten Masduki.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Young Entrepreneur Center di Universitas Pendidikan Nasional di Denpasar, Bali, Jumat.
Menurut Masdoki, di tengah pesatnya transformasi digital saat ini, Indonesia masih fokus pada sektor hilir sehingga belum memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi digital Indonesia.
“Di sektor produksi, kita kurang fokus. Masih sedikit aplikasi digital yang menciptakan peluang ekonomi baru, seperti pertanian, kebudayaan, industri, kesehatan, dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut Menkeu, transfer teknologi tidaklah sulit di era saat ini asalkan ada peta jalan atau strateginya. Akibat dari hilirisasi ekonomi digital adalah penguasaan ekonomi oleh pihak luar akibat kepemilikan platform digital.
Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah kini tengah menyusun kebijakan transformasi digital untuk melindungi pendapatan para pelaku ekonomi di sektor ekonomi digital.
Kebijakan tersebut dibuat untuk meninjau kebijakan ekonomi digital yang merugikan perekonomian lokal dan menciptakan persaingan ekonomi yang sehat.
Ia berkata, “Kita sedang menjalankan kebijakan transformasi digital; kita perlu menguasai perkembangan teknologi. Kedua, regulasi harus melindungi pasar ekonomi digital kita sehingga pendapatan tidak diambil oleh pihak luar.”
Kebijakan ekonomi digital dinilai perlu dan mendesak, mengingat perekonomian Indonesia saat ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Ia mencontohkan, nilai ekonomi digital di Indonesia saat ini mencapai 1,207 triliun rupiah, dan ditargetkan meningkat hingga 5,300 triliun rupiah pada tahun 2030.
Berita Terkait: Pemerintah berkomitmen untuk mendorong transformasi digital pedesaan
Berita terkait: Transformasi digital tidak hanya sebatas perdagangan online: Menteri
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian