POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia melarang perjalanan ke Idul Fitri untuk mengendalikan COVID-19

Indonesia melarang perjalanan ke Idul Fitri untuk mengendalikan COVID-19

Foto diambil pada 1 Mei 2021, menunjukkan penumpang kereta api yang kembali ke kampung halamannya dengan kereta api untuk festival Idul Fitri pada 1 Mei 2021 di Jakarta, Indonesia. (Foto: Xinhua)


Penumpang terlihat di terminal bus pada 5 Mei 2021 di Jakarta, Indonesia.  (Foto: Xinhua)

Penumpang terlihat di terminal bus pada 5 Mei 2021 di Jakarta, Indonesia. (Foto: Xinhua)

Pada 1 Mei 2021, seorang petugas kesehatan mengambil sampel usap hidung dari seorang pria untuk tes COVID-19 sebelum melakukan perjalanan dengan kereta api ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri di Jakarta, Indonesia.  (Foto: Xinhua)

Pada 1 Mei 2021, seorang petugas kesehatan mengambil sampel usap hidung dari seorang pria untuk tes COVID-19 sebelum melakukan perjalanan dengan kereta api ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri di Jakarta, Indonesia. (Foto: Xinhua)

Pelabuhan Merak di Indonesia, yang memisahkan dua pulau utama Jawa dan Sumatera, akan membuka dua dari delapan dermaga pada 6-17 Mei untuk mengamati larangan perjalanan untuk evakuasi tahunan yang dikenal sebagai “Mudik” menjelang bulan suci Islam. Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri untuk mengontrol penyebaran COVID-19.

“Kedua dermaga itu untuk logistik dan kendaraan khusus kebutuhan pokok,” kata Ira Puspadevi, direktur pelaksana operator feri penumpang milik negara PD ASDP Indonesia Ferry.

Di tahun-tahun menjelang wabah COVID-19, pelabuhan besar ini biasanya merayakan Idul Fitri bersama keluarganya dalam perjalanan pulang oleh ratusan ribu orang. Tahun ini, kendaraan yang membawa penumpang dilarang bepergian ke Pulau Sumatera dan diminta kembali.

Penghalang jalan telah ditetapkan di alun-alun tol dan perbatasan regional untuk memungkinkan perjalanan yang diberlakukan pemerintah melalui udara atau darat.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, kebijakan ini berlaku untuk semua penumpang mobil, bus, kapal dan pesawat, ”kata Adita Iravathi, pejabat Kementerian Perhubungan.

Indonesia adalah negara mayoritas Muslim dan Idul Fitri dirayakan bersama keluarga setelah bulan Ramadhan, yang memiliki tradisi pulang ke kampung halaman oleh pendatang dari kota. Tahun ini, Idul Fitri jatuh pada 14 Mei di negara Asia Tenggara itu.

READ  Digitalisasi dapat menjamin keberlangsungan UMKM yang dijalankan oleh perempuan dan pemuda

Menurut survei Kementerian Perhubungan, 7 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka akan terus melakukan perjalanan pulang meski ada larangan perjalanan.

Presiden Joko Widodo mengakui bahwa dia khawatir banyak yang tidak bertanggung jawab untuk “menata rambut” tahun ini. Apalagi Indonesia memiliki sejarah libur panjang yang diikuti dengan peningkatan mobilitas yang mengakibatkan peningkatan kasus COVID-19 dan kematian.

Di masa lalu, situasi seperti ini telah menimbulkan krisis dalam sistem medis, dengan jumlah rumah sakit yang penuh dengan pasien baru dan fasilitas tempat tidur yang melebihi batas normal. Jumlah kematian akibat COVID-19 naik menjadi 2.000 per bulan setelah libur panjang, dibandingkan 900 di bulan-bulan lainnya.

“Saya paham, kita semua pasti kehilangan sanak saudara, apalagi lebaran. Tapi kita jadikan prioritas keamanan tanpa harus kembali ke kampung halaman,” kata Widodo.

Presiden mendesak para gubernur, penguasa, dan walikota di seluruh Indonesia untuk terus menginformasikan kepada masyarakat tentang larangan “rambut” dan tata tertib etika kesehatan.

Sementara itu, pemerintah Indonesia mengharapkan peningkatan kasus COVID-19. Selain itu, tiga strain baru virus korona yang semakin berjangkit telah masuk ke Indonesia.

Polisi Indonesia telah mengirim total 155.000 personel dari 381 pos pemeriksaan dari barat daya Sumatera Selatan dan pulau Jawa yang berpenduduk padat ke Bali di bagian timur negara pulau itu.

“Pada hari pertama pelarangan, kami mencegat 23.573 kendaraan yang diduga sedang dalam perjalanan pulang,” kata juru bicara Polri Arko Yuono.

Beberapa kembali ke kampung halaman mereka sebelum larangan perjalanan diberlakukan Kamis. Misalnya, di Jawa Tengah, salah satu dari 34 provinsi di Indonesia, sekitar 2.000 migran perkotaan pulang sehari sebelum 6 Mei, menurut angka resmi.

READ  Gumilong melakukan kejahatan karena kepuasan: Menteri

“Itu menunjukkan bahwa kami benar-benar perlu bersiap,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranovo.

Jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Indonesia naik 3.922 menjadi 1.713.684, dengan jumlah kematian meningkat dari 170 menjadi 47.012 pada hari Minggu.