Komandan Militer Hadi Tjiganto mengatakan adanya tumpahan minyak dan penemuan bangkai kapal di dekat lokasi penyelaman terakhir KRI Nanggala 402 pada Rabu di lepas pantai Bali adalah bukti nyata dari bangkai kapal tersebut. Dan Indonesia sebelumnya menilai bahwa kapal itu hanya hilang.
“Jika itu ledakan, pasti robek,” kata Panglima TNI Angkatan Laut Yudo Margono dalam jumpa pers di Bali. “Retakan itu berangsur-angsur terjadi di beberapa bagian dari 300 meter menjadi 400 meter menjadi 500 meter … jika ada ledakan, sonar akan mendengarnya. ”
Angkatan Laut sebelumnya mengatakan yakin kapal selam itu tenggelam hingga kedalaman 600-700 meter (2000-2300 kaki), jauh lebih dalam daripada kedalaman runtuhnya 200 meter (655 kaki), di mana tekanan air akan lebih besar daripada lambung kapal. dari kapal. Menahan.
Penyebab hilangnya masih belum pasti. Angkatan Laut sebelumnya mengatakan bahwa kerusakan listrik dapat membuat kapal selam tidak dapat menerapkan tindakan darurat untuk muncul kembali.
Dalam dua hari terakhir, kata Margono, peneliti telah menemukan bagian pelurus torpedo, sebotol minyak yang dipercaya dapat digunakan untuk melumasi teropong, puing-puing sajadah, dan pecahan tabung pendingin yang dipasang kembali pada kapal selam di Korea Selatan pada tahun 2012.
“Dengan bukti nyata yang kami temukan yang diyakini berasal dari kapal selam, kini kami telah berpindah dari tahap kapal selam ke kapal tenggelam,” kata Margono pada konferensi pers di mana barang-barang yang ditemukan dipresentasikan.
Marjono mengatakan tim penyelamat dari Indonesia dan negara lain akan menilai hasilnya. Dia mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada mayat yang ditemukan. Para pejabat sebelumnya mengatakan pasokan oksigen kapal selam akan habis pada Sabtu pagi.
Sebuah pesawat pengintai P-8 Poseidon AS mendarat pada Sabtu pagi dan dijadwalkan untuk bergabung dalam pencarian, bersama dengan 20 kapal Indonesia, satu kapal perang Australia yang dilengkapi perangkat sonar, dan empat jet Indonesia.
Sebelumnya pada hari Sabtu, para pejabat mengatakan kapal penyelamat Singapura juga diharapkan tiba pada hari Sabtu, sementara kapal penyelamat Malaysia dijadwalkan tiba pada hari Minggu, meningkatkan pencarian bawah air.
Anggota keluarga menaruh harapan mereka pada para penyintas tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan dari kapal tersebut. Presiden Indonesia Joko Widodo memerintahkan upaya sekuat tenaga untuk menemukan kapal selam tersebut dan meminta masyarakat Indonesia untuk mendoakan kembalinya awak kapal dengan selamat.
Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan, pesawat bertenaga diesel KRI Nanggala 402 buatan Jerman telah beroperasi di Indonesia sejak 1981 dan membawa 49 awak kapal, tiga penembak, dan pilotnya.
Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, telah menghadapi tantangan yang semakin meningkat terhadap klaim maritimnya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk beberapa kecelakaan yang melibatkan kapal-kapal Tiongkok di dekat Kepulauan Natuna.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia