POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kementerian menandatangani Perjanjian Transportasi Haji dengan Saudia Airlines

Kementerian menandatangani Perjanjian Transportasi Haji dengan Saudia Airlines

Semarang, Jawa Tengah (Antara) – Kementerian Agama dan Saudi Airlines menandatangani perjanjian kerja sama pada Senin di Jeddah, Arab Saudi untuk mengangkut jemaah haji Indonesia tahun ini.

Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Hilman Latif, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian dan Amar Al Qamdi, General Manager Pengelolaan Pendapatan dan Penjualan Haji dan Umrah Saudia Airlines.

Melalui kerja sama ini, Saudia Airlines akan mengangkut 101.809 jemaah haji Indonesia dari 5 titik embarkasi: Batam, Palembang, Jakarta, Kertajati, dan Surabaya.

“Sebagai mitra yang telah bertahun-tahun mengangkut jemaah haji Indonesia, kami berharap Saudia dapat meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji tahun ini,” kata Latif.

Latif mengatakan pembahasan kesepakatan itu tidak mudah karena melibatkan pembahasan yang panjang dan detail serta membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian.

“Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Saudia Airlines. Keberhasilan pemerintah Indonesia dalam pelayanan haji juga merupakan keberhasilan bagi Saudia Airlines,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada tahun ini, lebih dari 60.000 jemaah haji Indonesia berusia 65 tahun ke atas akan berdatangan. Oleh karena itu, lebih banyak layanan perhotelan akan dibutuhkan dari Saudia Airlines.

Pada acara Senin, Gamdi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama RI atas kerjasamanya dengan Saudia Airlines selama 25 tahun terakhir.

“Tahun ini persyaratan untuk menjadi penyedia angkutan udara tidak mudah, dan untungnya hari ini sudah ditandatangani perjanjian kerjasamanya,” ujarnya.

Dubes RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad yang hadir dalam acara tersebut memuji Saudia Airlines sebagai penyedia transportasi udara terpercaya bagi jemaah haji Indonesia.

“Tantangan bisnis ke depan akan semakin sulit karena persaingan bisnis sudah menjadi kenyataan. Bisnis yang kami lakukan adalah bisnis yang bertanggung jawab, artinya memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, dalam hal ini jemaah haji Indonesia,” ujar Ahmad.

READ  Gempa berkekuatan 4,8 mengguncang Luke, Kabuden Bangkok, Sulawesi Tengah, Indonesia

Tahun ini, setidaknya 221 ribu jemaah haji dari Indonesia akan mengikuti ibadah haji. Dari jumlah tersebut, 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. (INI)

Diedit oleh INE

Berita Terkait: Kemenag Konfirmasi Kesiapan Layanan Haji 2023
Berita terkait: Menteri Perkenalkan Ekspor Pangan Bagi Jemaah Haji dari Solo
Berita Terkait: Jamaah Haji Diberi Makan Tiga Kali Sehari Kementerian

Diterjemahkan oleh: Nur Istipsaro, Raga Adji
Pengarang: Atman Ahtiat
Hak Cipta © ANTARA 2023