POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Status Gunung Karangedang masih waspada Level III : PVMBG

Status Gunung Karangedang masih waspada Level III : PVMBG

Kami berharap warga mematuhi zona berbahaya atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG.

MANADO, Sulawesi Utara (Antara) – Badan Penanggulangan Bencana Vulkanik dan Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Karangedang di Kabupaten Kepulauan Siau Dagulandang Pyaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara berstatus Siaga Level III.

“Kami berharap warga mematuhi imbauan terkait zona bahaya atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG,” kata Yudia Tatipang, Kepala Posko Pemantauan Gunung Api Karangetang, Minggu.

Ia mencatat, menurut pengamatan yang dilakukan antara pukul 00.00 hingga 06.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA) pada Minggu, gunung itu terlihat jelas, meski terkadang diselimuti kabut.

Selama periode pemantauan, asap tipis hingga putih sedang, tekanan lemah diamati dari kawah utama, mencapai ketinggian 50 meter (m).

Sementara itu, asap putih tipis dan pekat mengepul dari kawah sekunder, dengan ketebalan maksimal 25 m.

Selain itu, kamera pengintai (CCTV) menangkap adegan api meletus 10 m di atas puncak kawah utama dan sekunder.

Selain itu, Pos Pemantauan Gunungapi Karangetang mencatat tujuh kali gempa gunung api hibrida dengan amplitudo 5–8 milimeter (mm) dan durasi 10–24 detik, serta satu kali gempa gunung api dangkal dengan amplitudo 8 mm dan durasi 5 S. Detik.

Selain itu, pos tercatat satu gempa tektonik lokal dengan amplitudo 35 mm dan durasi 20 detik serta empat gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8-35 mm dan durasi 44-89 detik.

Thattipong mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas apapun di wilayah dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama dan radius 3,5 kilometer dari puncak di bagian selatan dan tenggara gunung berapi.

Warga yang berada di sekitar gunung diminta untuk tetap tenang dan tidak gusar dengan informasi yang tidak benar terkait erupsi tersebut.

Masyarakat harus selalu mematuhi rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Kepulauan Chitaro.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang bersumber dari puncak gunung Karangedang harus mewaspadai aliran lahar saat musim hujan.

Gunung berapi setinggi 1.784 meter (m) itu meletus pada 8 Februari 2023 setelah menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik.

Berita terkait: Gunung Anak Krakatau memuntahkan gumpalan abu berkali-kali pada Selasa
Berita terkait: Gunung Merapi memuntahkan 160 longsoran pada 17-23 Maret
Berita Terkait: Letusan Gunung Semeru 21 menunjukkan aktivitas dengan gempa bumi: Resmi

Diterjemahkan oleh: Karel Polalakidan, Yuu Liman
Editor: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023