POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kerjasama Energi AS – Indonesia: Tantangan dan Peluang

Kerjasama Energi AS – Indonesia: Tantangan dan Peluang

Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah Indonesia menjalin kembali hubungan dengan Amerika Serikat di bidang transisi energi. Gugus tugas atau kelompok kerja antara kedua negara tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) Gugus Tugas Energi Bersih Indonesia-Amerika Serikat. MoU ini bertujuan untuk bersama-sama mengembangkan energi bersih di Indonesia. MoU tersebut ditandatangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Departemen Perdagangan AS di Jakarta pada 16 Maret 2023.

Lalu bagaimana dengan tantangan dan peluang Indonesia melalui kerjasama dengan AS ini? Dalam tulisan opini ini, penulis mencoba memaparkan secara sederhana tantangan dan peluang Indonesia dalam mewujudkan energi bersih melalui kerjasama investasi dengan negara maju seperti Amerika Serikat. Setelah keketuaan G20, kita tahu bahwa Indonesia memegang teguh komitmen bersama negara-negara anggota G20 untuk menciptakan lingkungan transisi energi terbarukan. Dalam tujuannya, diperlukan sinergi agar Indonesia dan seluruh negara pasca-G20 saling mendukung untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Sebuah fatamorgana dalam arsitektur investasi nol emisi bersih

Indonesia yang kaya akan sumber daya alam menghadirkan tantangan terbesar dalam mengembangkan energi bersih. Misi pemerintah Indonesia adalah mencapai emisi nol bersih melalui perencanaan yang matang, peraturan, dan kebijakan fiskal untuk menarik investor. Penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Amerika Serikat tentang kerja sama energi merupakan contoh nyata keseriusan Indonesia dalam mengundang investor untuk mencapai tujuannya sebagai negara dengan sistem energi bersih dan terbarukan.

Mengutip laporan Menteri ESDM RI, dalam paparannya pada Forum Investasi Menteri 2022, Aribin Tasrif mengatakan tantangan terbesar bagi Indonesia adalah menciptakan lingkungan energi bersih untuk mencapai emisi nol bersih. Proyek modal besar. Ini dimaksudkan untuk mencakup perbaikan infrastruktur, transmisi yang terhubung langsung ke sumber energi terbarukan. Hal lain, menurut dia, Indonesia membutuhkan dukungan semua pihak dan investor untuk mencapai target net zero emission 2060 untuk rencana peta transisi energi yang digambar secara bertahap dari 2021 hingga 2060.

READ  RI - JICT menyambut kedatangan kapal kontainer terbesar Alexander von Humboldt pada Selasa, 1 November 2022

Menurut Tasrif, 587 gigawatt sumber daya energi terbarukan akan dipasang di Indonesia pada tahun 2060, tahun mencapai emisi nol bersih. Namun, Indonesia membutuhkan investasi yang jauh lebih besar yaitu US$29 miliar per tahun (CNBC, 2022).

Potensi sumber daya alam Indonesia, menurut analogi penulis, akan menjadi semacam fatamorgana atau bayangan di lapangan yang luas jika tidak dibarengi dengan investasi yang besar. Sederhananya, jika investor datang ke Indonesia dengan regulasi dan kebijakan yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikian, keajaiban sumber daya alam Indonesia menjadi terang bukan bayang-bayang.

US – Indonesia Working Group on the Energy Sector: Opportunities for Indonesia

Presiden AS Joe Biden, selama kunjungan G20-nya, mengatakan dia akan membantu Indonesia dengan menginvestasikan $20 miliar dalam energi bersih terbarukan dengan mengakhiri penggunaan tenaga karbon/batubara di pembangkit listrik tenaga uap. Komitmen AS menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar jika konsisten menggunakan energi bersih dan terbarukan.

Selain itu, kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui Nota Kesepahaman Kelompok Kerja Energi Bersih pada Maret 2023 merupakan peluang besar lainnya bagi Indonesia untuk menyambut investor guna mencapai target emisi nol bersih. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kelompok kerja dengan Amerika Serikat bertujuan untuk melistriki dan meningkatkan kelistrikan Indonesia, dengan fokus awal membantu Indonesia mencapai bauran energi 23% dari energi bersih terbarukan pada tahun 2025. Nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat (ESDM, 2023).

Nota Kesepahaman Indonesia-AS ditandatangani pada tahun 2015 melalui Nota Kesepahaman Kelompok Kerja Energi Bersih tentang Kerjasama Sektor Energi antara Indonesia dan Amerika Serikat. Perhatian Dengan menandatangani Kelompok Kerja Energi antara Indonesia dan Amerika Serikat, ini akan menjadi fokus awal Departemen Perdagangan AS untuk membantu Indonesia mencapai tujuannya untuk memberikan kontribusi sebesar 23% pada jaringan energi terbarukan dan emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal. (ESDM, 2023).

READ  Kemunculan kembali Pemerintah Indonesia-19; Menteri Luhud mengatakan dia tidak melihat pemerintah datang

Nota Kesepahaman AS-Indonesia 2023 baru-baru ini merupakan kelanjutan dari komitmen Amerika Serikat untuk membantu dan membantu Indonesia mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Masalah lingkungan. Oleh karena itu, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia patut mendapat dukungan dari negara maju seperti Amerika Serikat, pembiayaan atau bantuan dalam proses transisi energi. Kekayaan sumber daya alam Indonesia juga menyimpan potensi energi bersih seperti panas bumi yang bak kobaran api yang perlu dibarengi dengan investasi besar dan regulasi yang ‘matang’ untuk mencapai tujuan yang nyata, bukan hanya bayangan fatamorgana.