POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

DPR menyetujui RUU perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa

DPR menyetujui RUU perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa

Negara ini tinggal selangkah lagi untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan pertamanya dengan negara-negara Eropa setelah anggota parlemen menyetujui RUU tentang kesepakatan antara Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA).

Pada hari Jumat, DPR menyetujui draft Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) antara Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, yang meliputi Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

Undang-undang tersebut kini menunggu tanda tangan Presiden Jokowi “Jokowi” Widodo yang akan segera memberlakukan IE-CEPA.

Presiden jarang menolak RUU yang disetujui DPR.

Menteri Perdagangan Mohamed Lotfy mengatakan perjanjian tersebut akan membuka Indonesia untuk pasar baru dan investor baru, meningkatkan partisipasi usaha kecil dan menengah dalam rantai nilai global dan meningkatkan total ekspor.

“Kami optimistis dengan berlakunya RUU ini, kesepakatan tersebut dapat membantu Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca COVID-19,” ujarnya, Jumat.

Lutfi melanjutkan, Indonesia juga akan membiayai sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk bisa diterima Swiss, sebagaimana disebutkan dalam kerangka IE-CEPA.

Setelah tujuh tahun negosiasi, kesepakatan tersebut ditandatangani pada Desember 2018. Namun, sejak itu, hanya Islandia dan Norwegia yang meratifikasi kesepakatan tersebut.

Indonesia mengekspor barang senilai $ 15,27 miliar (RM63bil) pada bulan Februari, naik 8,56% tahun-ke-tahun, menurut Statistik Indonesia.

Kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, sementara ekspor menyusut.

Perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa mencapai 3,3 miliar dolar AS (13,6 miliar RM) tahun lalu, meningkat 92,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Negara-negara EFTA bersama-sama menduduki peringkat ke-15 di antara tujuan ekspor Indonesia.

Indonesia mengekspor emas, perhiasan, serat optik, bulldozer, besi tua dan limbah terutama ke zona perdagangan.

Perjanjian Perdagangan Bebas Eropa akan menjadi pintu kami untuk memperkenalkan produk nasional ke Uni Eropa dan meningkatkan kemitraan kami untuk memaksimalkan perjanjian tersebut, kata Aria Pima, Wakil Ketua Komite Keenam, yang membawahi perdagangan, industri dan investasi.

Indonesia sedang mengupayakan ikatan ekonomi yang lebih kuat dengan mitra non-tradisional, seperti Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, negara-negara Amerika Latin dan Timur Tengah, dalam upaya untuk mendorong perdagangan dan menarik investasi baru di tengah gangguan perdagangan global akibat wabah tersebut.

IE-CEPA bertujuan menjadi hub bagi Indonesia untuk menarik investasi dari negara-negara EFTA dan pasar Eropa yang lebih luas.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Indonesia berkomitmen untuk meliberalisasi 182 subsektor untuk investasi. Sebagian besar bekerja di sektor manufaktur, disusul pertanian, perikanan, dan perikanan. – Jakarta Post / ANN