POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Fokus: Di provinsi paling bahagia di Indonesia, nilai-nilai lokal membentuk sikap tentang kehidupan

Fokus: Di provinsi paling bahagia di Indonesia, nilai-nilai lokal membentuk sikap tentang kehidupan

Maluku Utara: Basri meninggalkan kantornya pagi-pagi sekali untuk menemui beberapa klien di sebuah desa terpencil di Halmahera timur, provinsi Maluku Utara.

Pelarian seorang bankir terhenti ketika sebuah truk yang membawa persediaan untuk minimarket terbalik di jalan utama dan satu-satunya pulau seluas 17.780 km persegi itu.

Berbagai barang kelontong seperti minyak goreng, beras, popok berserakan saat kendaraan memblokir jalan. Memanggil polisi tidak diterima di medan yang berat dan tidak ada cara untuk mengeluarkan truk tanpa alat berat.

Melihat itu, Basri dan yang lainnya di lokasi mulai mengobrol, bersantai, dan berbagi makanan.

“Meski kecelakaan, orang-orang tetap senang,” kata Basri, yang menggunakan satu nama, kepada CNA.

Adegan seperti itu tidak jarang terjadi di Maluku Utara, yang dikenal sebagai provinsi paling bahagia di Indonesia.

Menurut laporan yang dirilis Badan Pusat Statistik pada Juni lalu, indeks kebahagiaan provinsi itu mencapai 76,34 poin dari 100. Skor Maluku Utara adalah yang tertinggi di antara semua provinsi.

Menurut indeks, semakin tinggi skornya, semakin bahagia orang tersebut. Badan Statistik Indonesia mendefinisikan kebahagiaan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: kepuasan hidup, kasih sayang dan makna hidup.

Ini mensurvei 75.000 rumah tangga di 34 provinsi di negara itu pada Juli dan Agustus 2021. Parlemen kemudian setuju untuk membuat empat provinsi baru.

Khusus di Maluku Utara, survei dilakukan di seluruh kabupaten yang mencakup 1.040 rumah tangga. Populasi provinsi adalah 1,3 juta.

Setelah Maluku Utara, provinsi Kalimantan Utara dan Maluku masing-masing menduduki peringkat kedua dan ketiga.

Indeks kebahagiaan terdiri dari 10 indikator. Perumahan, pendapatan, pekerjaan, masyarakat dan pendidikan diukur. Indikator lain yang diukur adalah lingkungan, kesehatan, kepuasan hidup, keselamatan dan keseimbangan kehidupan kerja.

READ  Universitas Prawijaya sedang mengembangkan sistem berbasis IoT untuk budidaya melon

Badan Pusat Statistik merilis Indeks Kebahagiaan tahun 2014 dan 2017. Namun, metode yang digunakan berbeda. Pada 2017, ia memuncaki Maluku Utara 100 dengan nilai 75,68.

Dengan pendekatan hidup yang santai dan ekonomi yang kuat, banyak hal yang dicari oleh masyarakat Maluku Utara. Namun masih banyak tantangan pembangunan yang harus diatasi.