POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Empat buskesmas siap merawat korban gempa Cianjur

Empat buskesmas siap merawat korban gempa Cianjur

Misalnya ISPA (infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA), diare dan hipertensi.

Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat menyiapkan empat puskesmas lapangan (Puskasmas) untuk memperkuat penyampaian layanan kesehatan kepada warga yang terkena dampak gempa minggu lalu.

“Ada lapangan Puskasmas Di desa Nagrak, dua ladang Puskasmas Kecamatan Cugenang, dan lapangan Puskasmas di Kecamatan Warangkondang,” kata Irwan Noor Fauci, Kepala Dinas Kesehatan Siangjur, di Balai Kota Siangjur, Selasa.

Dia mengatakan, fokus kantornya adalah melindungi masyarakat dari penyakit lingkungan yang bisa merebak setelah gempa.

“Misalnya ISPA (infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA), diare dan hipertensi,” tambahnya.

Secara keseluruhan, lebih dari dua ribu orang menderita ISPA, hampir dua ribu orang menderita diare, dan seribu orang menderita tekanan darah tinggi.

Selain lapangan PuskasmasPonsel kantor digunakan Puskasmas Untuk mencegah penyebaran penyakit pada korban gempa 5,6 Magnitudo di Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022.

Kepala dinas mengatakan, banyaknya pengungsian menjadi tantangan bagi dinasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak.

“Relawan (kesehatan) akan kami tempatkan di pengungsian terpusat dan mandiri. Kami akan tingkatkan (penempatan relawan kesehatan) di penampungan terpusat.

Sementara itu, kantornya akan melewati ponsel Puskasmas Untuk kamp pengungsi mandiri tanpa tenaga kesehatan.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 3.175 tenaga medis dikerahkan untuk merawat warga terdampak gempa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur.

Tenaga kesehatan yang dikerahkan meliputi dokter umum, dokter spesialis, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga kesehatan lingkungan, terapis dan psikolog.

BNPB mencatat, gempa Selasa (29/11) itu memakan korban 327 jiwa dan 13 orang hilang. 108.720 warga mengungsi dari rumah mereka akibat bencana tersebut.

Berita Terkait: Surat edaran itu meminta pemerintah daerah membantu korban gempa Cianjur
Berita Terkait: Tim SAR gabungan sedang mencari sembilan orang yang hilang akibat gempa Cianjur