POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

BNPT mempromosikan keterlibatan publik dalam ekstremisme dan kontra-terorisme

BNPT mempromosikan keterlibatan publik dalam ekstremisme dan kontra-terorisme

FKPT berperan sebagai pionir pencegahan ekstremisme dan terorisme di daerah-daerah yang dibentuk BNPT dengan harapan dapat menjangkau masyarakat luas dengan pemahaman tentang bahaya ekstremisme dan terorisme.

Balu, Si Sulawesi (Antara) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya untuk mendorong keterlibatan publik dalam ekstremisme dan kontra-terorisme sebagai bagian dari upaya untuk mengekang pertumbuhan dan perkembangannya di tanah air.

“Pencegahan yang optimal harus dilakukan dengan mengedepankan inovasi,” kata Kolonel Laut Eddy Cayanto, Kasubdit Pengawasan BNPT.

Hal itu disampaikan Kahyando dalam rapat koordinasi pemantauan keterlibatan publik dalam penanggulangan ekstremisme dan terorisme oleh Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) di Balu, Sulawesi Tengah, Kamis.

Ia mengatakan, keterlibatan masyarakat sangat penting dalam pencegahan ekstremisme dan terorisme melalui FKPT dan pihak lain.

Dalam rapat koordinasi tersebut, ia meminta FKPT cabang Sulawesi Tengah untuk berinovasi dan meluncurkan lebih banyak program dan kegiatan offline atau online untuk memerangi ekstremisme dan terorisme.

Berita Terkait: Indonesia, Belgia menandatangani perjanjian untuk memperkuat kontra-terorisme

“FKPT bekerja sebagai pionir pencegahan ekstremisme dan terorisme di daerah-daerah yang dibuat oleh BNPT dengan harapan dapat menjangkau masyarakat umum dengan pemahaman tentang risiko ekstremisme dan terorisme,” katanya.

Perlu terus dilakukan sosialisasi tentang bahaya ekstremisme dan pariwisata serta ciri-ciri ekstremisme dan terorisme agar masyarakat luas khususnya generasi muda memiliki pengetahuan yang baik tentangnya, ujarnya.

Upaya yang dapat dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, dll.

“Tindakan pencegahan (ekstremisme dan terorisme) dapat dilakukan secara online dan offline melalui informasi tentang risiko dan karakteristik ekstremisme,” katanya.

Berita Terkait: Jokowi menginstruksikan polisi untuk bertindak sebagai mentor kontraterorisme