Ditulis oleh Ken Woo dan Scott Murdoch
Hongkong (Reuters) – HSBC Holdings Plc (LON 🙂 telah mulai memberi penjelasan kepada investor tentang potensi penawaran umum perdana (IPO) untuk bisnisnya di Indonesia, kata dua sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut.
Sumber tersebut mengatakan eksekutif HSBC Indonesia telah bertemu dengan sekelompok fund manager di Singapura sejak pekan lalu untuk membahas rincian potensi penawaran umum perdana menjelang roadshow formal. Jadwal untuk promosi belum diketahui.
Sumber yang tidak mau disebutkan namanya karena informasi tentang rencana penawaran umum perdana belum diumumkan, mengatakan ukuran kesepakatan belum ditentukan, dan itu akan tergantung pada kondisi pasar.
HSBC menolak mengomentari kesepakatan itu.
Pada tahun 2009, HSBC mengakuisisi Bank Ekonomi Raharja, sebuah bank Indonesia yang hadir di seluruh negeri. Ini digabung pada tahun 2017 dengan HSBC Indonesia, cabang domestik British Bank saat ini.
Penawaran umum perdana ini terutama ditujukan untuk memenuhi komitmen regulasi yang dibuat oleh HSBC setelah delisting Ekonomi Raharja setelah akuisisi dan integrasi dengan bisnis lokal HSBC.
IPO Indonesia, jika terwujud, akan didukung oleh HSBC yang berbasis di London yang terus melanjutkan ekspansi ke Asia, yang menyumbang sebagian besar pendapatan dan keuntungannya.
IPO juga akan datang karena HSBC menghadapi tekanan dari pemegang saham No 1 China Ping An Insurance Group, untuk mengeksplorasi opsi termasuk mendaftarkan bisnisnya di Asia untuk meningkatkan pengembalian pemegang saham.
Salah satu sumber mengatakan HSBC akan memutuskan apakah akan meluncurkan IPO sebelum akhir 2022 dalam beberapa minggu ke depan.
Penjualan saham baru secara global turun 65,8% dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, berdasarkan data Refinitiv, dari $306,8 miliar pada tahun 2021 menjadi $104,85 miliar, karena risiko geopolitik, inflasi yang tinggi, dan kenaikan suku bunga membebani selera investor.
Data menunjukkan bahwa di Asia Tenggara, dana IPO mencapai $6,5 miliar dalam sembilan bulan terakhir, turun dari $10 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian