POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri Sumathi memuji akuisisi Bandara Sorovako di Sulawesi Selatan

Menteri Sumathi memuji akuisisi Bandara Sorovako di Sulawesi Selatan

Magsaysay, Sulawesi Selatan (Andara) – Menteri Perhubungan Pudi Karya Sumathi mengapresiasi upaya pemerintah provinsi Sulawesi Selatan mengambil alih bandara Sorovako yang terletak di timur kabupaten Lou.

Gubernur mengatakan bandara tersebut terletak di landasan pacu sepanjang 1.400 meter di East Lou. Secara teknis, sebagai menteri, sebagai ajudan presiden, saya bekerja untuk mengatasi kekurangan. Itu terjadi di daerah-daerah,” kata Menkeu dalam keterangannya, Minggu.

Sebelumnya, B.T. Vail secara pribadi menyerahkan lahan seluas 25,4 hektar, barang bergerak berupa sarana dan prasarana yang mendukung operasional bandar udara dan pengelolaan pelayanan bandar udara.

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan akan mengkaji proyek tersebut secara lebih mendalam dan kemudian melaporkan hasil kajian tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

“Saya akan periksa dalam dua atau tiga minggu, setelah itu saya akan mengajukan rencana ke gubernur, bandara (pengelola),” katanya.

Berita Terkait: Selain itu, bandara internasional dan daerah perbatasan telah dibuka untuk mendukung ibadah haji

Ia memuji masyarakat Sulawesi Selatan yang sangat enerjik dalam memajukan daerahnya dan membuat hidup mereka lebih hidup.

Saya berharap ini akan berhasil dengan dukungan luar biasa dari Gubernur dan Allah akan memberi kita jalan keluar, ”katanya.

Menurut Andy Sudirman, Gubernur Sulawesi Selatan, bandara yang terletak di Desa Sorovako, Kecamatan Lou Timur dan Kecamatan Nuha itu, kini resmi menjadi milik provinsi.

Penandatanganan dokumen kontrak dua pekan lalu menandai akuisisi bandara dari PT Vale oleh pemerintah provinsi.

Berita Terkait: Terminal 1B AP II Soekarno-Hatta bersiap untuk lonjakan penumpang

READ  Widodo merekomendasikan pembelajaran tatap muka dengan kehadiran 25%